Lihat ke Halaman Asli

Enok Roswati

PNS, Penulis, Pebisnis

[Part 1] Di Antara Cinta dan Persahabatan

Diperbarui: 23 Januari 2022   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar Cerpen/olah pribadi

"Diantara Cinta dan Persahabatan" 

Hari ini akan menjadi hari yang sangat melelahkan bagi pelajar di SMA tempat sekolah Tiara. Setiap tahun dalam rangka memperingati hari kemerdekaan yang dikenal dengan HUT RI, selalu diadakan berbagai perlombaan, namun ada salah satu lomba yang memerlukan kerjasama antara kelas X dan kelas XI yaitu lomba kebersihan kelas.

Karena masih kekurangan kelas di sekolah itu, maka ada satu ruang kelas yang akan digunakan secara bergiliran. Pagi hari digunakan untuk kelas XI dan siang harinya digunakan untuk kelas X. Sehingga lomba kebersihan kelas merupakan lomba yang paling seru untuk diikuti, karena saat inilah kakak kelas dan adik kelasnya bisa saling berbaur dan menuangkan idenya agar hasilnya memuaskan masing-masing kelas yang diikuti seluruh kelas mulai dari kelas X hingga kelas XII.

Seluruh siswa memiliki tugasnya masing-masing. Tidak terkecuali Tiara, gadis cantik yang selalu ceria dan aktif diberbagai kegiatan itu. Dengan sikap humblenya, semua orang yang mengenalnya menyukai sosok gadis ini. Sebagai bendahara di kelasnya Tiara harus bisa mengatur keuangan untuk acara itu. Sehingga beberapa kali namanya sering dicari oleh kakak kelasnya untuk mengurus anggaran yang akan dikeluarkan bersama.

Setelah selesai berdiskusi dengan Th Aisha terkait rincian pembiayaan menghias kelas. Owh, ya karena sekolah Tiara berada di kawasan Bandung, yang terkenal dengan bahasa dearahnya yaitu Bahasa Sunda. Maka salah satu cara untuk melestarikan Bahasa ibu tersebut, sekolahnya menetapkan bahwa panggilan untuk kakak kelasnya adalah Akang untuk panggilan kakak kelas laki-laki dan Tth untuk panggilan kakak kelas perempuan. Tiba-tiba tangan Tiara ditarik oleh sahabatnya yang sedari SMP selalu bersama, dia adalah Mila.

"Tiara... kamu masih inget gak tentang kakak kelas yang pernah aku ceritain dulu, orang yang nolongin aku waktu itu?" tanya Mila antusias, Tiara mencoba mengumpulkan kepingan ingatannya tentang cerita Mila waktu itu.

"Owh, si muka bayi, gebetan kamu itu. Emang kenapa?" Tiara balik tanya dengan wajah datarnya. "Ish, walaupun muka bayi tapi dia cakep kan!" bela Mila yang tidak terima gebetannya dibilang muka bayi. Bukan tanpa alasan, laki-laki yang memiliki kulit putih bersih itu, jika ditelusuri jadi seperti muka bayi kalau kata Tiara, sekali melihat wajahnya akan selalu betah untuk memandanginya. Walaupun sikap cuek Tiara yang gak pernah menganggap penting kaum adam ini, baginya hanya sekilas saja melihat tidak perlu harus mengaguminya.

"Eh, Ra... tau gak ternyata dia satu ruangan dengan kita" ucap Mila berapi-api hanya dibalas datar oleh Tiara. "Masa sih, bentar deh... ini kamu lagi ngomongin siapa sih?" Tiara berusaha menyamakan persepsinya, kali aja dia ganti gebetannya. "Yaelah Tiara... siapa lagi sih, gebetan aku masih sama yang itu..." Mila membalikan muka Tiara menghadap sosok seseorang yang ternyata tanpa sengaja matanya menatap ke arah mereka. Hanya beberapa detik saja kontak mata Tiara bertemu dengan sosok yang ditunjukkan sahabatnya itu. Seketika Tiara menepis tangan Mila. "Hey, dasar dodol jangan nunjukin juga kali, malu-maluin aja" hardik Tiara, dibalas Mila dengan cengengesannya.

"Owh, maksud kamu Kang Fery?  Terus masalahnya sekarang apa?" Tiara belum memahami maksud nih orang satu, yang aneh akibat ketiban lope-lope di hatinya. "Nih, temen ga peka banget sih! Bantuinlah deketin aku sama dia mumpung lagi ada acara ini... yah da bageur" pinta Mila sedikit memelas dengan menyatukan kedua tangannya memohon.

"Eh, dodol kamu gak mikir apa, gimana caranya coba aku bantuin dirimu. Orang aku kenal Kang Fery aja enggak. Ribet nih anak, udah akh ayo balik ke kelas bentar lagi kita harus bantuin beres-beres kelas" Tiara berlalu menuju kelasnya sambil geleng-geleng kepala memikirkan kelakuan sobatnya itu, disusul Mila dari belakang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline