Pada tahapan usia dini, anak akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan fisik serta mental yang cukup banyak.
Namun pada anak-anak usia dibawah lima tahun ini pula rentan terhadap serangan berbagai penyakit (Andriati, 2016).
Perkembangan imunitas tubuh, perubahan pola makan yang dapat mengurangi asupan gizi akibat berbagai macam hal, salah satunya adalah tumbuh gigi dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anak. Salah satu upaya peningkatan kesehatan pada anak yaitu mengkonsumsi multivitamin dan aneka makanan bergizi tinggi serta konsumsi jamu.
Namun pada kenyataanyaan masih merupakan pilihan terakhir karena dianggap kurang diterima oleh anak-anak dalam segi rasa.
Jamu yang telah diketahui masyarakat memiliki banyak manfaat diharapkan dapat digunakan untuk memelihara kesehatan dan membantu mengurangi keluhan penderita, dan digunakan sebagai pelengkap pengobatan jika digunakan bersamaan dengan pengobatan konvensional.
Penggunaan ramuan jamu secara rasional dan sesuai dengan petunjuk pemakaian diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya anak-anak dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan (Kemenkes, 2017).
Hasil-hasil penelitian lebih ditekankan penggunaan jamu Jawa pada masyarakat umum, lansia dan wanita, namun sebenarnya jamu dapat digunakan juga untuk anak-anak. Jamu dapat dikonsumsi secara sederhana maupun dalam bentuk nutrasetika.
Nutrasetika dapat berupa produk pangan/ suplemen pangan yang memiliki manfaat untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit, meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati suatu penyakit (Putra, I.N.K, 2020).
Penggunaan jamu yang dianggap tidak aman karena masyarakat meragukan dan mengeluhkan adanya beberapa efek samping dan tidak berbasis ilmiah semakin melemahkan kemanfaatan jamu.
Pengolahan dan pemanfaatan jamu dalam bentuk nutrasetika belum diketahui oleh masyarakat, sehingga dirasa perlu untuk membuat sebuah kegiatan penyuluhan yang mengajarkan pada masyarakat (wali murid) untuk mengetahui pengolahan jamu dan nutrasetika yang dapat dikonsumsi secara aman oleh anak-anak.
Sebagai media/ sarana sosialisasi, leaflet dibagikan kepada masyarakat/wali murid.