PENGABDIAN MASYARAKAT DILAKSANAKAN OLEH :
Rosa Juwita H., M. Farm., Apt. dan
Novi Lilia, S. Si.
Tanggal dan waktu pengabdian masyarakat 6-8 April 2017
Di Desa Gambyok, Kecamatan Grogol Kediri Jawa Timur
Obat bukanlah hal yang tidak asing bagi kita dan sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Bahkan obat merupakan salah satu penolong bagi kita yang memiliki keluhan sakit ataupun hanya sebagai pemeliharaan kesehatan. Dalam dunia kefarmasian, obat adalah bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk dipergunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan untuk memperelok badan.
Salah satu obat yang sering kita gunakan adalah minyak gosok atau dalam bahasa kesehatan juga disebut liniment. Penggunaan liniment atau minyak gosok sebagai sediaan obat cair atau kental yang mengandung analgetika dan bersifat rubefacient (menyebabkan kemerahan) di masyarakat sudah menjadi kegiatan kesehatan yang turun temurun dilakukan. Merupakan kebudayaan masyarakat Indonesia, terutama Pulau Jawa dikenal dengan kebiasaan "kerokan/kerikan" ketika badan terasa sakit atau gejala flu menyerang, yang biasanya menggunakan balsam atau minyak gosok. Sensasi hangat atau panas dengan aroma yang menyegarkan dipercaya dapat meredakan rasa sakit, melemaskan otot, menghangatkan serta sebagai refreshnerdan traditional massage.
Pelatihan diawali dengan perkenalan dan senam lansia yang dipimpin oleh Novi Lilia, S. Si. yang diikuti masyarakat lanjut usia di Desa Gambyok untuk memberikan edukasi mengenai kesehatan di usia lanjut. Kemudian dilakukan pelatihan pembuatan liniment dilakukan dengan cara praktek langsung (demonstrasi) oleh Rosa Juwita, M. Farm., Apt dan pembuatan langsung oleh peserta yaitu masyarakat Desa Gambyok. Antusiasme masyarakat desa Gambyok begitu tertarik dengan cara pembuatan minyak gosok dan banyaknya masyarakat yang merasa puas dengan berhasilnya produk liniment yang dibuat sendiri.
Sedangkan salah satu tanaman budidaya di Desa Gambyok yaitu bunga mawar sebagai bunga hias atau kemudian dijual sebagai bunga untuk ziarah ke makam. Jika tidak musim ziarah, bunga mawar akan dibiarkan layu, mengering dan menjadi limbah. Salah satu cara pemanfaatan bunga mawar sebagai bahan herbal berkhasiat yaitu mawar sebagai antibakteri dalam sediaan lulur yang biasanya campuran tepung beras (cosmetica herbal), serta bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas dan produktivitas warga desa Gambyok Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi langsung dalam pembuatan liniment dan sosialisasi pemanfaatan bunga mawar. Pembuatan liniment diikuti dengan baik dan lancar oleh peserta ditandai dengan berhasilnya peserta membuat liniment yang dapat memberikan efek menghangatkan. Sedangkan hasil dari sosialisasi manfaat bunga mawar yaitu dengan adanya pemahaman lebih mengenai manfaat lain dari bunga mawar ketika dilakukan sesi tanya jawab. Kegiatan ini berjalan dengan kondusif dan aktif dinilai dari banyaknya pertanyaan atau interaksi dan antusias yang dilakukan oleh peserta saat pemaparan materi.
Fakultas farmasi, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri