Lihat ke Halaman Asli

Lumat Nikmat

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kekasih
mestinya malam ini aku bisa bercumbu hangat denganMu
namun lagi-lagi kumembiarkanmu
sendiri

kekasih
maafkanlah aku
aku lupa meletakkan kepalaku di pangkuanMu

kekasih
bimbing aku dalam wirid heningMu

*

kekasih
entah kerasukan 'setan' apa
mulutku terus komat-kamit sedari dini
menyebut-nyebut namaMu
kadang kutelan puisi buatanku sendiri
sekedar meredam nafsu rindu

kekasih
tolong jaga kelaminku
agar tak melepasluncur ke lubang dustaMu
aku tak mau berenang ke garda mahkota
yang bukan hakku

kekasih
lumat saja nikmat yang Kau berikan kepadaku
bila keduamata suka mengintip dunia
keduatelinga menyadap buruk berita
hidung mengendus borok manusia
mulut yang gemar membolak-balikan fakta

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline