Adik-adik, biaya kuliah makin mahal, saatnya hasilkan cuan sendiri
Belajar demi masa depan cerah
Ada saat ini jika adik-adik masih malas belajar, maka mungkin adik-adik harus renungkan dulu hakikat kehidupan, apa, mengapa dan bagaimana kita sebagai manusia di atas muka bumi ini. jika adik-adik belum juga angkat pena untuk menulis dan membuka buku, buka Gadget untuk membaca maka bisa dipastikan hidup yang semakin susah, beberapa kesulitan yang tak terkirakan akan menghadang di depan mata.
Belajar adalah kebutuhan, butuh kesadaran dalam diri untuk memulai dan membuka hati agar fokus menata masa depan.
Apalah arti ilmu dalam buku jika tidak dibaca dan dikembangkan oleh pembacanya, maka ilmu sekadar tulisan di kertas usang yang berdebu dan akan menjadi santapan rayap.
Sebutlah ilmu yang dipelajari di sekolah, jika hanya menghandalkan intruksi guru atau hardikan ayah dan ibu baru mulai membaca buku, mengerjakan tugas maka yang ada hanya akan melahirkan jiwa pembangkang dan pemberontak akan kehidupan yang sebenarnya sudah begitu indah dititipkan oleh Sang Pencipta kepada ciptaan-Nya.
Apakalah itu Biologi, bahasa Inggris, Matematika, yang kajian secara teoritis dan praktis sudah dibahas tuntas dan dikupas habis-habisan oleh si pengarang ternama atau Ibu Bapak guru yang master dibidangnya. Di dunia maya begitu massive ilmu yang mulai dari A sampai Z sudah ditulis orang.
Bahkan hal-hal terkecil di dunia ini yang kita pikir belum dipikirkan orang, kalau kita ketikkan kata kuncinya di Search Engine, mesin pintar pencari di internet, maka ribuan penjelasan yang muncul, pilih saja mana yang sesuai dan logikan dengan pemikiran kita, maka kita akan menambah informasi yang lebih lengkap, seperti di Wikipedia, kita bisa menjadi Author dan membagikan menambahkan experience kita terkait data yang kita cari tersebut, luar biasa bukan?
Belajar sesuai minat dan bakat
Belajar adalah keharusan, untuk generasi millenial, generasi emas 2024 maka tidak ada cara selain belajar dan men set pola belajar dengan baik dan benar. Settingan cara belajar yang sesuai dengan gaya belajar dan minat bakat masing-masing, atau kita kesimpulannya akan mengulang tahun demi tahun namun tetap keep loss learning, adik-adik boleh pilih yang mana?
Belajar dari Ghozali Everyday penjual foto selfi di NFT, Sultan Gustaf Al Ghozali. Saat ini ia masih berstatus sebagai mahasiswa tingkat akhir di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Ghozali adalah seorang gamer Valorant yang juga hobi main game AOV (Arena of Valor).
Ghozali berhasil membuat cuannya sendiri dan menjadi crazy rich tanpa yang ia sangka-sangka hanya dengan menjual foto-foto dirinya yang menurut dia pribadi malah tidak ada layaknya sama sekali, jauh dari kata ganteng dan pintar. Ghozali ternyata salah besar, foto cupunya malah laku keras dan jadi primadona, terbukti langganan yang terus membeli dan tambahan pelanggan setiap hari.
Namun kepiawaian Ghozali dalam menjual foto tidak berdasarkan kebetulan semata. Berangkat dari dirinya sendiri yang merupakan mahasiswa animasi, tentu sedikit lebih banyak Ghozali mengerti bagaimana seluk beluk transaksi digital dan langkah-langkah penjualan dari NFT tersebut, langkah-langkah yang harus dilakukan sampai cuan itu masuk rekeningnya. Dari mana dia mengetahui itu, tentu dengan belajar.
Ada lagi Fenomena Citayam, yang digagas oleh kawula muda Jakarta. Kegiatan yang positif dan kreatif ini harusnya dibarengi dengan ilmu sehingga kawula muda Citayam mempunyai wadah yang tepat untuk terus maju dan menggeluti usaha ini sampai benar-benar layak dan mendapat legalitas dari pemerintah. Tentu jika sudah sampai taraf ini bisa dipastikan cuan mereka akan lebih melimpah lagi dan mendapat batu pijakan untuk melompat lebih tinggi.
Belajar fokus dan konsisten
Belajar yang sungguh-sungguh akan menghasilkan sesuatu yang hebat. Dengan keyakinan penuh dan usaha serta diiringi do’a, kemudian dengan ketekunan dan konsistensi, maka proses tidak mengkhianati hasil, pada waktu yang tepat rezeki itupun mengalir dengan deras tidak dapat dicegah. Kerja keras akan membuahkan nilai atau hasil yang maksimal. Yang adik-adik perlu lakukan adalah menfokuskan pikiran, tekun dan konsisten dalam menggeluti bidang atau bakat yang diminati tersebut.