Lihat ke Halaman Asli

PMM UMM Kelompok 47 Gelombang 14 Kunjungi Home Industri: Keripik Nawang Sari

Diperbarui: 1 Oktober 2021   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses pengolahan pisang (Dokpri)

Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang terdiri dari lima anggota antara lain Asmara Prabandari, Filsa Yulia Arsono, Rosni Karmila, Muhammad Shufi Beramy Halili dan Imam Darul Quthni dengan didampingi oleh Ibu Ratri Novita Erdhianti S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing Lapang, melalulan kunjungan ke Home Industri yang terletak di Desa Sumberejo Kota Batu. Home Industri tersebut mengolah keripik pisang dan talas yang memiliki brand nama produk "Nawang Sari". 

Usaha kripik pisang dimulai sejak tahun 2012 oleh pengusaha rumahan yang terletak pada dusun Santrean. Modal awal yang digunakan dalam mendirikan usaha tersebut, dengan dimulai dari setundun pisang yang kemudian dipasarkan dilingkungan sekitar sebagai langkah awal percobaan penjualan kemudian produk tersebut dipromosikan dari mulut ke mulut oleh warga sekitar sehingga brand tersebut dapat terkenal di Desa Sumberejo.

Proses produksiannya cukup sederhana dengan jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak, hanya sekitar 5-6 karyawan saja. Pisang yang sudah siap dikupas kemudian di potong tipis-tipis dan dimasak, setelah itu dapat di masak kembali menggunakan gula atau bisa dinamakan proses pemberian rasa. Pisang yang digunakan ialah pisang raja nangka. 

Ada beberapa varian rasa yang di jajakan oleh produk pisang ini, antara lain original, gurih, dan manis. Harga dari produk tersebut cukup terbilang murah, dimulai dari Rp.12.500 untuk kemasan kg, Rp.25.000 untuk kemasan kg dan Rp50.000 untuk kemasan 1 kg kripik pisang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline