Lihat ke Halaman Asli

Intan Rosmadewi

TERVERIFIKASI

Pengajar

Sungkeman, Nganteran, dan Nyekar Budaya yang Mulai Luntur

Diperbarui: 19 Mei 2020   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

infobdg.com

Negeri bernama Indonesia,  memang super istimewa.

Istimewa karena kaya dengan beragam budaya,  dari Sabang hingga Merauke.  

Istimewa karena secara geografis negerinya ini  ibarat potongan Surga yang diciptakan Allah khusus untuk bangsa ini.

Kita bisa saksikan bahwa hampir  disemua wilayah hijau . . .   hijau . . .   dan hijau,   bahkan acap kali  berkombinasi dengan biru langit, coklatnya        bukit  - bukit, hijau tosca air laut dan ribuan jenis ikan yang berlimpah dapat kita saksikan saat menyelam di kedalaman.  

Sadar ataupun tidak sadar realitasnya Indonesia adalah permata di khatulistiwa bukan istilah hoaks, itu adalah realitas.

Fa bi ayyi aalaa-i Rabbikumaa tukadzdzibaan . . . 

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan" 

Penulis sebagai orang Sunda blasteran,  telah mukim di utara kota Bandung hampir 40 tahunan dan rentang waktu tersebut sudah sedikit faham beberapa budaya masyarakat Sunda.

Oiya . . . Sunda itu bermakna "bersinar" meskipun kadang diplesetkan Sunda itu Suka berdandan.  

Sunda berasal dari kata  The La Sonta   konon berasal dari bahasa Portugis    mungkin terjadi akulturasi ucapan masyarakat Jawa - Barat  Sonta . . . Sonta jadilah Sunda.

Kata The La Sonta bisa kita telusuri berdasar pengamatan peta jaman dahulu ada wilayah yang disebut Selat Sunda,  adapun   penggunaan  sebutanannya penulis dapatkan beberapa tahun yang lalu  dari Museum Geologi Bandung.  Bisa di chek di bagaian  ruangan bebatuan dari Jaman ke jaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline