Lihat ke Halaman Asli

Intan Rosmadewi

TERVERIFIKASI

Pengajar

[Polling] Nastar Keju Yang Super Harum Dan Gurih Buatan Bi Nena

Diperbarui: 15 Mei 2020   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nastar Keju (pict: dok. Bibi Nena)

Iedul Fitri  akan segera tiba lebih kurang satu pekan lagi,  meskipun  situasi negeri bernama Indonesia masih dalam kondisi lumayan mencekam di mana pandemi  COVID -- 19  terasa belum aman sepenuhnya,  semua masyarakat harus tetap berhati -- hati.

Menghadapi lebaran kali ini rasanya asing dan aneh dikarenakan pandemic yang di luar prediksi,  penulis dan putera / puteri kami  rasanya  hampir tiga bulan kurang lebih berusaha menahan diri untuk tidak keluar area pondok dengan berbagai pertimbangan.

Khususnya pertimbangan local, nasional dan global terkait keputusan pemerintah tentang  Work From Home (WFH) juga mematuhi aturan Pembantasan Sosial Berskala Besar (PSBB),   berita Nasional tentang jumlah yang terserang, wafat dan dalam pengawasan sesekali kami pantau lewat media televisi bahkan via media daring juga. Galaunya panjang kali lebar ya, jika melihat perkembangan perpolitikan yang semakin tidak menentu juga.

Kaastengels Special (pict : dok. pribadi Bi Nena)a )

Nastar Keju (pict: dok. Bi Nenna )

Dalam rentang usia penulis yang hampir mendekati 60 tahun,   aneh sekali  untuk   tahun ini ada peraturan tidak boleh melaksanakan ibadah shalat ke Masjid dan shalat Iedhul Fitri di rumah masing -- masing,  kami berusaha patuh dengan keputusan pemerintah,  maka salat di rumah saja.  Aneh kan,  pelajaran dari sejak kecil bahwa : 

"Shalat itu lebih utama di Masjid dan shalat Iedhul Fitri lebih utama di lapangan"

Pada akhirnya kita apapun situasinya,  Idhul Fitri tahun 1441   semoga masih berkesempatan mencicipi nastar keju,  kaastengels dan sagu keju, dan cokelat keju  kue -- kue ini biasa kami olah bersama -- sama dengan Bi Nena.

pict : dok. Bi Nena

Bi Nena  Puteri Kakek Kami yang Terampil

Almarhum Mamah penulis,  adalah keponakan Ayahnya Bi Nena. 

Jadi Bi Nena dan penulis adalah saudara serangkai satu turunan dari Kakek Madnasih dan Ayahnya bernama Achmad Rifai.

Bi Nena akan memberikan semua pengetahuannya di bidang mengolah kue memberikan pelajaran penting pada para keponakan diantaranya penulis adalah keponakannya yang cukup bawel mengikuti cara -- cara Bi Nena mengajarkan olahan demi olahan kue yang diminta para keponakannya.

Bagi Bi Nena,  mengolah kue apapun yang harus diutamakan kehalalan bahan -- bahan yang akan diolah.  

Perempuan paruh baya ini akan bilang merk ini jangan di beli  ada kandungan lemak haramnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline