Sepintas Kisah Nabi Ibrahim As. Yang Berjalan Kaki Dari Kota Ur Babilonia Menuju Mesir, Palestina Hingga Bakka
Perjalanan panjang Nabi Ibrahim As yang mendapat gelar langsung dari Allah Khalilullah (Sang Pecinta Allah Swt) dari desa Ur (Babilonia kemudian dikenal juga sebagai Mesopotamia) mencapai Mesir hingga Palestina kemudian ke Bakkah (Mekkah), adalah kisah heroik yang diungkap secara lugas dan menakjubkan, dalam catatan sejarah panjang dengan berbagai versi yang selalu menarik untuk dikaji.
Adakah Makhluk masa kini yang berniat napak tilas melakukan perjalanan sepanjang ribuan kilometer dan ditempuh bertahun - tahun, tanpa keluh kesah berjalan demi kepatuhan kepada Sang Pemilik alam ini Allah Swt, secara literatur Ibnu Batutah keliling dunia bertravelling demi rihlah ilmiah (berjalan menghimpun ilmu pengetahuan yang berlimpah); namun hanya sedikit manusia yang siap berjalan dan berjalan demi sebuah misi.
Ada 100 ayat yang mengungkap betapa dramanya Makhluk yang paling dicintai - Gusti Allah ini yaitu Ibrahim As karena kepatuhan yang tanpa "tidak" Ayah para Nabi ini- pun kita sama - sama menyaksikan dalam al Quran siap melakukan penyembelihan atas puteranya Ismail As.
Kisah Sang Idola Kami sekeluarga digandengkan dengan Nabi Suci Muhammad Saw ., secara silsilah Ibrahim As adalah kakek buyutnya . Sejarah mencatat Ibrahim As kisahnya di mulai dan disebutkan pada 2295 SM. info dari sin
Berjalan Kaki Setiap Jam 6 Pagi
Selama masa pembantasan sosial berskala besar (PSBB) juga bertepatan dengan bulan Ramadan 1441 H, demikian dengan diberlakukannya pula Work From Home, penulis membiasakan diri berjalan kaki sekitaran Pondok Pesantren sebelum jam 6 pagi paling telat jam 07.00 berbeda dengan misi Nabi Agung Ibrahim As., adalah mengemban amanat kenabian dirinya yang sangat terpuji.
Adalah tujuan penulis menjaga fisik yang semakin menua dengan cara berjalan kaki bakda Subuh, apa yang penulis lakukan itu terasa sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh, yang paling utama bagi kesehatan diri adalah menghirup oksigen yang paling prima disekitaran desa Babakan Ciburial.
Penulis yang bermukim di desa tentu saja tidak memiliki alternatif olah raga yang paling mudah selain berjalan kaki tidak mengeluarkan biaya dan pastinya mengikuti jejak para Nabi khususnya Nabi Ibrahim As., iya meskipun hanya terbatas sekitar seperempat hingga satu jam saja tidak lebih dari itu, akan tetapi terbukti sepanjang 14 hari Ramadan dan Work From Home Alhamdulillah, tidak batuk, tidak flue, tidak gatal - gatal atau penyakit orang tua lainnya seperti rhematik encok pegal linu . . . sama sekali tidak..
Allohumma Shalli ala Muhammad wa ala ali Muhammad Kama Shollaita ala Ibrahim wa aly Ibrahiim fil 'alamina innaka hamidun majiid.
Prinsipnya membangun kebahagiaan salah satu caranya juga yaitu dengan membangun pola pikir yang pasrah hanya pada Allah semata; sangat di luar dugaan saat berjalan kaki menghirup udara segar pegunungan, penulis bisa menjumpai beberapa orang penduduk yang disiplin menggunakan masker bahkan ada juga yang acuh sebagai mana biasa sebelum ada wabah pandemic COVID - 19, mereka berjalan tidak peduli akan tetapi penulis menyapa ringan, membahagiakan pertemuan sepintan ini dengan salam dan tentunya menyunggingkan senyuman pagi yang paling ikhlas.