Indonesia berlimpah berbagai jenis buah lokal yang enak rasanya, nikmat bukan alang kepalang, segar efeknya bagi tubuh kita dan juga relative murah harganya tentu saja menyehatkan bagi penikmatnya.
Penduduk yang bermukim di wilayah Indonesia Raya ini kemudian butuh melempar kata atau kalimat indah terhadap keberlimpahan buah – buahan lokal yang tidak sedikit waktu jika berniat untuk mengklasifikasikannya hayo . . . ada berapa banyak jenisnya ?
Kalimat apa yang wajib Kita hantarkan pada haribaan pembaca yang budiman . . . tentang betapa Nusantara ini kaya – raya, khususnya banyak sekali buah – buahan yang tumbuh subur sehingga variannya sedemikian berlimpah ruah !
Fabi ayyi ala I Robbikuma tukadz dzibaan . . .
Nikmat Rabb – mu yang mana lagi yang bakal engkau dustakan ?
(salah satu ayat al Quran, surat Ar Rahman)
Adalah salah satu kisah heroik dalam Al Quran tentang Nabi Ibrahim As dan salah seorang istri beliau Ibunda Siti Hajar dengan putera semata wayangnya Ismail As.
Dalam suatu masa Nabi Ibrahim berusaha menjumpai istri dan anaknya di kota Bakka (Mekkah), saat itu Ismail masih balita.
Karena suatu hal beliau harus kembali ke Palestina menjumpai istri pertamanya Ibunda siti Sarah, yang melahirkan Ishaq As.
Saat beliau berjalan meninggalkan kota Mekkah dengan perasaan sedih yang tiada terhingga, Sang Nabi bersegera pergi dan kemudian Ibunda Siti Hajar mengejar dan memeluk kaki Ibrahim agar jangan meninggalkan mereka di kota yang tandus lagi gersang.
Tidak ada bujukan satu kalimatpun dari Ibunda Siti Hajar saat Nabi Ibrahim bergegas meninggalkan perempuan yang telah melahirkan Ismail As.