Catatan Harian Bunda, saat terkena imbas COVID-19
Bismillahirrahmaanirrahim
Menjemput semangat berbagi, bertutur dengan rangkaian kata-kata, bertukar pengalaman tentang membaca dan menulis.
Ada yang baru mengenal wajah setelah chit chat lebih dari dua atau bahkan tiga tahun by #zoomperdana dilaksanakan tadi malam.
Komandannya Teh Shanty Dewi Arifin adalh Ibu dua bocah cerdas ini Alumni Fakultas Tehnik ITB, tegar memandu Kami para Ibu yang berjuang menulis sebisa - bisanya, walaupun sesungguhnya kami sudah bisa melahirkan satu buku indah berjudul Me Time Perjalanan Ibu Bahagia (2017); menjadi kenangan manis memiliki komunitas menulis dan membaca kemudian melahir satu karya.
Beberapa tahun yang lalu Teteh ini yang menyeret Bunda secara digital masuk ke geng - nya dia.
Bunda pernah jeda satu tahun . . . karena ngedrop malas menulis., saat jeda . . . salah seorang founder SMI ngajak gabung di Komunitasnya beliau para Ibu Tunggal. Mencoba gabung di Single Mom . . . Alhamdulillah berlimpah komunitas bertambah saudara dan terus selalu menambah keluarga saat kita mau menambah komunitas baru.
Ibu Tunggal dan Problematikanya, Apa Khabar RUU Ketahanan Keluarga
Teteh Shanty Dewi Arifin sebagai salah seorang founder KLIP . . . ketika Bunda off sepanjang tahun dengan santun dan haluuss sering membujuk agar Emak sepuh ini gabung kembali dengan para Ibu energik di komunitas menulis.
Tentu saja jika ingin gabung dengan komunitasnya Teh Shanty Dewi Arifin keukeuh harus punya karya tulis pokoknya harus nulis setiap hari Bu!
Dua tahun yang lalu komunitas ini berlabel Satu Hari Satu Karya Tulis kalau ndak keliru namanya One Day One Post . . . lupa nama komunitasnya dan dikerjakan selama 99 hari.
Ibu Bahagia Dan Gerakan Literasi Yang Membumi
Sesungguhnya menulis tiap hari itu seru ditengah berbagai kesibukan dan kelelahan menderu . . . kita Ibu - ibu dhuuuh . . . punya utang tulisan, kadang sih merasa terintimidasi juga secara spiritual.