Lihat ke Halaman Asli

Intan Rosmadewi

TERVERIFIKASI

Pengajar

3 Permainan Jadul di Masa Bulan Ramadan Ketika Handphone Belum Muncul

Diperbarui: 10 Mei 2019   02:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

uabankir.com

Ramadan jaman dahulu kala bagi penulis terasa sangat unik karena masa dulu belum ada televisi  dengan beberapa station TV -- nya  yang menjadi alternative tontonan bagi seluruh pemirsa.

Dahulu juga Kami para orang tua tidak pula direpotkan plus disibukkan dengan perangkat handphone yang melenakan dan memikat pemiliknya sehingga over and over dalam pemanfaatan waktu.

Artinya manusia masa kini dalam pengamatan penulis begitu lekat dengan gadgetnya (gawai) sehingga baik anak -- anak, remaja dan orang tua semua memegang perangkat ini secara masiv;   rasanya jauh berbeda saat empat puluh tahun yang lalu.

Dahulu di bulan Ramadan disamping masa itu libur sebulan penuh dan belum dikenal dengan istilah pesantren kilat Kami merenda waktu menanti beduk maghrib dengan mengisi beberapa kaulinan (permainan)  yang tidak terlalu menguras tenaga khusus bagi anak perempuan biasa bahkan hampir setiap hari bermain,  conglak,  main bekel atau untaian ratusan karet gelang.

Tentu saja tiga permainan ini sangat murah dan relative tidak membutuhkan uang banyak hemat dan untuk saat itu, hidup berhemat adalah kemuliaan jika tidak dapat dikatakan sebagai kemewahan.

Bermain Conglak

Saat menanti waktu berbuka  yang terasa panjang tanpa kegiatan sekolah dan belum ada pesantren kilat layaknya yang terjadi sepuluh tahun ke belakang,  salah satu permainan yang cukup menarik adalah bermain congklak dengan papan kayu yang didesain ada beberapa lubang  dan kemudian menggunakan biji -- biji sejenis kewuk (binatang laut) yang kecil -- kecil atau menggunakan biji buah tanjung baik yang berwarna hitam atau coklat muda bahkan banyak juga coklat tua.

Masing -- masing lubang yang rerata sembilan dengan lubang induk untuk menghimpun biji -- biji tersebut kemudian ada dua orang yang sama -- sama menjalankan biji -- biji tersebut mengisi lubang yang ada di bawah kekuasaan kita ataupun milik lawan.

Butuh bermain logika jika salah seorang telah mati,  tentu saja analisa permainanpun menjadi salah satu aspek sehingga kita bisa memenangkan permainan.

Bermain Karet

Bermain  karet salah satu permainan yang mengasikan,   ada berbagai macam cara untuk memainkan karet ini,  memang ada yang membutuhkan energy biasanya Kami di tatar Pasundan menyebutnya sapintrong,   masing masing pemain harus bisa melewati tantangan meloncat setiap kedua orang rekan kita menggerakan untaian karet hingga beribu -- ribu yang mirip tambang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline