"Dan kalau sesungguhnya segala pohon -- pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, di tambah kemudian dengan tujuh laut, niscaya tidak akan habis kalimat -- kalimat Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
QS. Luqman (31) : 27
Literasi tidak hanya terkait pada tulis menulis saja akan tetapi dengan serta merta akan melekat pada kegiatan membaca, menggali makna hingga menganalisa karena dengan banyak membaca tulisan seseorang akan semakin berbobot rasanya cheese . . . muncul kuat juga nikmat.
Dengan membaca seseorang dapat menggali kedalaman satu tulisan, dengan membaca berbagai buku artikel ataupun majalah bahkan novel berbagai genre kitapun dapat menganalisa kualitas satu tulisan, membaca menjadi gerbang pencerahan.
Adalah al Quran yang telah di turunkan sejak 1439 tahun yang lampau merupakan gerakan global masyarakat bumi di pandu oleh pemilik langit yang tidak henti bergulir hingga kini karena membacanya adalah fardhu (perintah langsung dari Allah Swt) khususnya bagi kaum muslimin di seantero dunia.
Meskipun al Quran itu berbahasa Arab akan tetapi yakin Allah akan memberikan kemudahan bagi yang berniat kuat mempelajarinya di mulai dari alif, ba, ta, tsa dan lanjut hingga khirnya ketemu yaa pada awalnya tanpa fathah (baris diatas), kasrah (baris bawah) dan tanwin (baris kembar diatas) akhirnya semua huruf hijaiyah dengan bersyakal (tanda baca menjadi vokal juga konsonan) berbaris berbunyi terangkai dalam ribuan ayat yang indah serta suci juga mulia.
Ayat al Quran adalah mu'jizat agung yang tiada tandingan di dalamnya berbagai perintah tercakup demi kebahagiaan mahkluk - Nya merambah keseluruh aspek kehidupan.
Diantara kandungan kitab suci ada perintah membaca dapat kita telusuri dalam surat al Alaq (96) : 1 populer dengan suara yang berbunyi "iqra" maknanya "bacalah" memang pada awalnya yang diperintahkan membaca adalah Sang Nabi Mulia Muhammad Saw akan tetapi maksud Allah umatnya-pun di fardhukan untuk membaca dan membaca. (QS. 85 :28)