MPR RI dan ICMI Orwil Jawa -- Barat pada hari Sabtu 5 Dzulkaidah 1438 H / 29 Juli 2017 M menyelenggarakan Shilah Ar-Rahim Keummatan Dan Kebangsaan dengan fokus utama Sosialisasi Empat Pilar yang dihadiri langsung oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sebagai nara sumber utama.
Suasana Gedung Serba Guna ( GSG ) Universitas Widyatama cukup hangat dengan interior formal.
Bagian depan terpampang layar infocus dan panggung telah di siapkan mimbar khusus untuk para pembicara sedangkan bagian tengah agak sedikit kebelakang sejajar dengan garis pintu ukuran jumbo atau lebih tepat jika disebut gerbang telah terpasang kokoh baligo yang berlatar merah putih ada beberapa tumbuhan hijau yang ditata meskipun terasa tenggelam oleh besar dan luasnya GSG ini.
Kursi untuk para hadirin ditata rapih menghadap mimbar jika tidak salah menebak lebih dari empat ratus kursi siap disinggahi para sesepuh dan tokoh -- tokoh senior tatar Sunda ( Pasundan ) yang sempat dan bisa hadir khususnya seluruh anggota ICMI dari semua level.
Jika menilik jumlah hadirin dari nomor voucher yang penulis dapatkan ada sekitar 112 orang lebih saat jam menunjukkan sekitar 08.00 pagi dalam undangan memang tercantum bahwa acara akan dimulai pada 07.30 akan tetapi biasalah sama -- sama kita memaklumi saja bahwa budaya telat hadir menjadi habit bangsa melekat kuat dan relatif sulit juga di berantas.
Empat Pilar Kebangsaan Kiat Trampil Bernegara
Bangsa Indonesia mengalami jatuh bangun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara jika ditilik dari sejarah perpolitikan penulis sempat mengalami masa repressif dimana Azas Tunggal ( Astu ) menjadi semacam kisah sedih dan bergejolaknya berbagai ormas mungkin maksud dari pemerintahan ketika itu agar rakyat bisa fokus memahami azas negara dengan baik akan tetapi yang terjadi adalah gejolak penolakan.
Seiring dengan perubahan jaman dan perbedaan kepemimpinan banyak hal yang berbeda jika dahulu kami mengalami masa -- masa harus mengikuti penataran P4 ( Pedoman Pengamalan Dan Penghayatan Pancasila ) yang terasa juga mengingat ketika itu kiri dan kanan terdengar komentar miring serta menimbulkan antipati terhadap Pancasila itu sendiri.
Akan tetapi kali ini strategi yang dikembangkan terasa lebih ramah dan bersahabat dimana para pimpinan MPR RI turba ( turun ke bawah ) atau dikenal viral istilah Bapak Jokowi 'blusukan' dan semua fihak dirambah hingga ke daerah -- daerah; kisah MPR -- RI berbincang dengan netizen khususnya blogger -- Bandung catatannya ada disini :
Blogger Jadi Anggota Dewan, Mungkinkah ?
Hal inipun implementasi yang terkait beberapa perubahan yaitu sebagai salah satu amanat Undang Undang Nomor 17 Tahun 2014 jo. Undang Undang Nomor 42 Tahun 2014.