Ketika seluruh kompasianers memfokuskan dirinya berniat untuk menghadiri perhelatan Akbar yang akan diselenggarakan di Gedung Smesco pada Sabtu (8Oktober 2016) mereka seperti pemuda dan pemudi yang akan berjumpa pertama kali dengan kekasih hatinya ada rasa deg . . . deg . . . an (lebay . . . !)
Bayangannya akan banyak pengetahuan yang pasti kami peroleh di acara ini khususnya merajut hubungan batin masing – masing Kompasianers yang sehari – hari berkomunikasi via dunia maya, dan sepertinya kegiatan wefie menjadi tren yang belum lapuk ditelan masa akan merajai berjumpaan kali ini.
Beberapa bulan yang lalu penulis sempat berjumpa Mas Hendra Wardhana dan Pak Suhu Ang Tek Khun, mereka keduanya sepakat bermkasud menghadiri acara Kompasianival yang akan di gelar pada 8 Oktober 2016 meskipun hanya dilaksanakan satu hari saja.
Bahkan jika menyimak status FB Mas Hendra Wardhana sempat gagal beberapa kali mendaftar by form khusus yang disiapkan panitia Kompasianival demi memantau jumlah peserta yang bakalan hadir, sehingga mengundang beberapa komentar juga termasuk penulis menyarankan mendaftar via e_mail kompasiana, namun tampaknya hal ini sudah tidak terkendala lagi sukses dan lancar jaya.
Kompasianival memang menjadi perjumpaan yang dinanti oleh sebagian blogger yang aktif menulis pada blog keroyokan ini penting kita simak diantara pernyataan Kang Pepih :
ujar Pepih Nugraha, Chief Operating Officer Kompasiana, Rabu (21/9/2016).
Sepakat Berjumpa
Keseruan yang terbayangkan menggoda hati kami sekeluarga untuk berjumpa pada satu titik di hari yang sama dari beberapa wilayah yang berbeda, penulis sebagai Bundanya anak – anak Insya Allah datang dari Bandung markas perjumpaan kami di rumah putera kedua Dzulfikar Al’Ala.
Kami memang telah saling berpisah sejak bulan Juli usai lebaran 1437 H seakan – akan inipun menjadi reuni kecil keluarga besar kami
Rara Muhammad, berita terakhir yang sempat penulis pantau lewat grup WA puteri ke tujuh ini akan berangkat dari Malang bersama komunitas Bolang, perkiraan hari jum’at pagi sampai di Jakarta. Ada jeda sekitar satu malam untuk berkumpul di titik kegiatan.