Lihat ke Halaman Asli

Intan Rosmadewi

TERVERIFIKASI

Pengajar

Angkot Air Langganan Masyarakat Ekonomi Kelas Rumput

Diperbarui: 2 Agustus 2016   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pic.dokpribadi (Bandara Husein Sastranegara)

Penulis dalam setahun tidak terlalu sering berjalan jauh menggunakan pelayanan udara minimalnya satu kali saja selebihnya memanfaatkan jalan darat demi penghematan dan penyesuaian anggaran.

Nasib menggunakan angkot air sebagai rakyat level ekonomi bisa terbang saja sudah bersyukur plus narsis berasa sedikit gagah sehingga menjadi hiburan saat ditimpa delay segera posting picture wajah alay mirip orang yang broken heart.

pict:dok.pribadi ( Lion Air )

Demi Mengejar Check In

Para penumpang pesawat ekstra berjuang untuk tidak terlambat lapor rencana keberangkatan dengan menunjukkan selembar kertas berjudul tiket atau screenshoot pada handphone kepada para petugas di Bandara.

Hari itu Ahad 24 Juli 2016 beserta puteri keempat penulis dan sang mantu mengejar waktu agar sampai di Bandara Juanda Surabaya satu jam sebelum takeoff .

Rasa panik khawatir terlambat membuat driver tersesat kerumah – rumah penduduk dan pesawahan di area sekitar Sidoarjo, berulang kali kami mencoba menanyakan arah yang tepat menuju Bandara.

Karena besan berniat menghormat penulis mereka sejak jam 06.00 telah standby di Bandara demi mengantar kami berdua dan berulang kali menanyakan posisi kami sudah ada dimana mengingat waktu semakin siang.

Kami bertiga bersyukur sampai juga di Bandara tepat jam 07.00 pagi yang telah berasa panas dan berdebu, diiringi tatapan Ibu dan Ayah Mertua yang agak layu akan melepas mantu pertamanya, sesungguhnya masih ada waktu sekitar satu jam akan tetapi check in seakan sakral segeralah kami menata semua barang pada troli yang telah disiapkan Ayah mertua puteri kami.

a2-deelay-57a0ba8220afbd361d7c91b2.jpg

Hanya sejenak kami berbincang di bandara tidak sempat berpanjang lebar , terkesan say hello kemudian say goodbye dan segera masuk ke ruang pemeriksaan dengan semua barang bawaan di masukkan pada kolong – kolong yang alasnya bergerak.

Para lelaki tentu lebih ketat dengan cara ikat pinggang dan jam tangan juga handphone harus dilepas, standar penerbangan lazimnya demikian dan semua calon penumpang patuh dengan ketentuan itu.

Puteri penulis menyerahkan handphone pada layarnya terdokumentasi beberapa hal penting, Surabaya menuju Bandung dengan menggunakan Lion Air JT 0911 V 08.05 seat 3C dengan menyerahkan barang – barang yang di bagasikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline