[caption caption="Peluncuran XLPRIORITAS di Bandung 29/01/'16 picture : dok.pribadi"][/caption]Dari hari kehari betapa takjubnya kita semua terhadap kemajuan pengelolaan komukasi bergandengan dengan teknologi, mulai komunikasi tertulis lewat surat menyurat atau tulisan terbuka lewat kartu pos, dan berita cepat ringkas dan mahal kala itu dikenal dengan telegram.
Tren kartu pos semoga tidak keliru mengingatnya antara 1970, 1980 dan hingga 1990 masih terkenang Ibu dan Bapak Jadul memiliki sahabat pena yang tersebar di seluruh Nusantara.
Tentu saja putera / puteri kita tidak akan mengalami masa kantor pos antri dan padat pelanggan, untuk berkirim selembar kartu pos dan beberapa surat balasan teman pena.
Gaya Hidup Menjungkir Balik Situasi
Bagi masyarakat yang butuh kecepatan prima, surat menyurat, kartu pos, telegram dan telepon rumah sudah dianggap terlalu lelet dalam membangun komunikasi antar kolega juga saudara sehingga berbagai perubahan drastis dalam skala global terjadilah komunikasi multi media jaman internet yang kemanfaatannya bisa kita rasakan bersama pada saat ini plus mudharatnya yang juga sulit di bendung, kendati ada di bawah satu kementerian Komunikasi dan Informasi.
Kalau merujuk ucapan Tukul Arwana: “Amazing” lah.
Multi komplek permasalah komunikasi di Indonesia khususnya persoalan konten net, tentu saja urusan Menteri Komunikasi dan Informasi yang oleh Presiden dipercayakan pada Pak Rudiantara.
Kitapun dapat menyaksikan bersama saat ini komunikasi dan informasi menjadi salah satu tambang emas pelaku bisnis khusunya di Indonesia, bahkan diseluruh dunia.
[caption caption="Santap Siang juga #JadiPrioritas tamu undangan, pict : dok.pribadi"]
[/caption]
Tambang emas bernama komunikasi dan informasi diseret masuk ke abad internet dengan berbagai layanan memikat ; Ir. Nonot dalam bukunya mengungkapkan, bahwa :
Memasuki abad ke 21 , internet yang awalnya hanya untuk file transfer, e-mail dan browsing sederhana, kemudian berkembang penggunaannya untuk semua jenis layanan baru yang terbentuk akibat berkembangnya gaya hidup baru umat manusia.
Jika saja penulis tidak pernah memanfaatkan kecepatan juga kepraktisan surat by email, dan berbagai aplikasi sosial media dapat di pastikan tidak akan faham sedikit atau banyak tentang geliat penambangan komunikasi yang dilakukan all operator.
Bahkan dari pulsa dengan bertebarannya toko, kios dan penjual pulsa indie fenomena ini saja dapat kita perkirakan keuntungan operator dapat di hitung permenit, bukan lagi perbulan atau pertahun, meski juga kita tidak menutup mata ada beberapa operator yang tumbang.