Lihat ke Halaman Asli

Intan Rosmadewi

TERVERIFIKASI

Pengajar

Dapatkah Merencanakan Pendidikan Anak Sejak Dini dengan Tanpa Memiliki Biaya

Diperbarui: 1 November 2015   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu kata sakral di negeri ini adalah pendidikan, yang dengan pendidikan seseorang minimal terangkat derajatnya lebih tinggi dibandingkan dengan orang sekeliling yang tidak mengenyam pendidikan, baik secara formal atau bahkan yang agak langka dengan cara otodidak.

Terkait dengan derajat seseorang bisa saja secara spekulasi kita mempersepsikannya sebagai kedudukan atau posisi dalam masyarakat bahkan penghormatan bagi seseorang yang telah menjalani rentang pendidikan mulai dari yang paling dasar hingga yang paling tinggi.

Seorang yang terdidik dan kemudian dilirik oleh satu lembaga punya posisi aura penghormatan masyarakat akan berbanding terbalik dengan orang yang tidak mengenyam pendidikan tanpa kedudukan dengan karier yang tidak jelas juga, maka secara persepsi umum jauh berbeda derajatnya dengan yang makan pendidikan.

  • Biaya Pendidikan di Negeri ini

Seiring dengan perkembangan waktu, maka semakin banyaklah para orang tua sangat sadar dengan pentingnya pendidikan anak sehingga sejak jauh – jauh hari agar dapat merencanakan pendidikan secara lebih leluasa dan terprogram.  

Maka dengan munculnya kesadaran inilah para orang tua di seluruh negeri ini berusaha merencanakan pendidikan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Artinya bagi mereka yang telah mapan dan memiliki dana yang relatif memadai akan berusaha berkonsultasi dengan lembaga asuransi yang terpercaya dengan cara mencari informasi tentang asuransi pendidikan pastinya dengan harapan jaminan keamanan bagi dana yang disimpannya untuk kelak dapat digunakan sebagaimana tujuan yang telah dicita – citakannya.  

Sedangkan merencanakan pendidikan secara tidak langsung, para orang tua memancangkan cita – cita bagi putera dan puterinya dengan berikhtiar dan bekerja keras plus doa – doa yang tidak henti dan tak pernah usai.

Bagi para orang tua yang merencanakan pendidikan putera dan puterinya secara tidak langsung, mereka ini memahami realitas bahwa   biaya pendidikan itu sungguh mahal, baik yang di Sekolah Negeri apalagi Sekolah Swasta jangankan Pendidikan Tinggi (PT) di pendidikan dasar saja kita bisa terbelalak ada TK yang berani memasang tarif layaknya masuk PT.

Kemudian orang tua mana yang tidak merasa ketar ketir dengan biaya pendidikan yang jumlahnya dari tahun ketahun selalu naik, bahkan kenaikannya mencapai 20 % setiap tahun, jika di asumsikan saja pada tahun 2015 uang masuk awal di SMP swasta sekitar 10 juta secara otomatis dan dimaklumi pada tahun 2016 jumlah tersebut akan mengalami perubahan menjadi 12 juta.

Nilai yang di asumsikan penulis adalah untuk tingkatan SMP sedangkan tingkatan SMA jika diasumsikan pada awal tahun 2015 berjumlah 15 juta, maka tahun 2016 akan mengalami perubahan harga pada tahun 2016 sekitar 18 juta rupiah . . . tercekik melihat nilai ini bagi sebagian besar

Dapat di bayangkan berapa puluh juta uang yang harus dipersiapkan keluarga untuk biaya pendidikan putera / puterinya ke PT, sekelas UPI ( Universitas Pendidikan Indonesia ) pada sekitar tahun 2012 putera penulis yang memilih Bahasa Arab total yang harus dipersiapkan lebih kurang 24 juta rupiah, tahun 2015 ini informasi yang sempat penulis dapatkan untuk UPI jurusan Sejarah sekitar lebih kurang 30 juta !!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline