Lihat ke Halaman Asli

Intan Rosmadewi

TERVERIFIKASI

Pengajar

Apakah Jama’ah Mengejar Bada Dzawwal Tragedi Mina Kembali Terjadi ?

Diperbarui: 28 September 2015   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Bergeraknya waktu dari menit ke jam dari jam ke hari bertambah jugalah korban jamaah haji tahun ini di #tragedi_Mina, setelah runtuhnya tiang yang di kenal dengan crane sungguh menyesakkan dada dan menyimpan cemas karena ada beberapa keluarga dan kerabat dekat #makhluk_udik Bandung coret, bahkan meskipun begitu sungguh membuat kita semua yang tidak mengalaminya dengan menyaksikan tayangan demi tayangan menanam duka mendalam.

Kita semua dapat memantau dengan seksama saat posting awal dari Umm Mariam jumlah korban beberapa saat setelah kejadian di jalan 204 . . .

Hari ini  24 September 2015 atau 10 Dzulhijah 1436 H, musibah kembali terjadi di Mina. Sampai artikel ini saya tulis, televisi lokal memberitakan dalam musibah itu jamah haji yang tewas telah mencapai lebih dari 300 orang, dan lebih dari 600 jamaah cedera. 

Dan saat publish catatan ini korban telah mencapai 717 orang yang luka lebih dari 800 dan yang wafat jamaah haji Indonesia dari pantauan media elektronik ada sekitar 40 orang   

Berhamburanlah komentar baik di media eletronik demikian dalam sosmed teriring sesal dari mereka semua terhadap pengelolaan dari pihak panitia Akbar ditunjuklah Pemerintah Arab Saudi apalagi beruntun dengan mushibah kebakaran dan sebelumnya dibuka dengan mushibah yang cukup memilukan di sekitar Ka’bah.

 Crane Runtuh

Adalah runtuhnya crane masih sangat terbayang jelas dalam ingatan dan tidaklah mungkin hapus juga punah seketika, di inbox FB penulis masih tersimpan picture menggigilkan tangan kaki dan jiwa, pakaian kerudung bersimbah darah tas paspor dan tas tenteng yang tanpa bentuk karena saat kejadian salah seorang bibi penulis menjadi saksi mata beliau sempat posting dan mengisah kan seperti ini :

[ 13/9 / 00.38] Alhamdulillah berkat doa dari sanak keluarga dan kerabat, saya dan suami sehat wal afiat.

Saat kejadian posisi saya kurang lebih 50 meter dari Makom Ibrahim mengikuti detik demi detik robohnya crane yg tersapu badai, diawali dengan kebakaran di seberang Masjidil Haram, di bawah terowongan.

Debu dan sampah plastik beterbangan.

Langit mulai gelap, semburan hujan mulai terlihat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline