Lihat ke Halaman Asli

Roslaimurti

Fii Sabilillah

Mematri Nyeri

Diperbarui: 6 Maret 2021   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ratusan bahkan ribuan pensil jatuhkan diri
Dari atas langit berharap ada salah satu yang kupegang untuk kugoreskan dalam kanvas itu

Tapi aku tak bergeming sedikitpun
Tuk raih pensil dan kanvas itu
Tak ada lagi yang perlu kugores di sana
Semua percuma dan tak ada guna karena kecewa

Semua tak pernah di pandang sebelah mata
Semua salah di hadapannya
Semua tak dianggap
Semua karena keegoisanmu semata
Ego memang mencegah seseorang tuk berkata
Aku membutuhkanmu

Jadi, mana mungkin aku bisa berkreasi
Bila semua harus mati
Mana mungkin aku berekpresi
Bila semuapun harus mati
Mana mungkin aku berekspektasi
Bila inipun harus mati

Terimakasih polah mu telah mempengaruhi hati
Menghujam tepat pada inti nadi
Mematri nyeri
Tapi,
Mari kembali menyigi friksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline