Wajah polos dengan dada terbuka
di simpang jalan pinggir hutan
sehelai kain lusuh melilit pinggang rampingnya
Rambut ikal sebahu, menambah pesona wajah ayu
Wajahmu tirus dengan tubuh langsing tak terurus
Aromamu, kala kau berlalu
mungkinkah waktu merubah takdirmu
menghadirkan binar di pendar matamu
Bocah kecil
terkantuk-kantuk menetek di dada tipisnya
dia tak mengerti jika derita tengah menanti