Penulis: Rosita Uli Sihombing
Meriah! SMANSA Pangkalpinang Luncurkan Sekolah Berciri Khas Budaya Melayu Bangka-Belitung (22/2/23)
Koentjaraningrat seorang antropolog senior mengatakan bahwa budaya (culture) merupakan semua hal yang diciptakan oleh manusia secara pribadi atau berkelompok di dalam menjalani kehidupannya. Budaya dapat menciptakan identitas, baik identitas dalam masyarakat maupun identitas secara global sebagai bangsa. Indonesia terkenal di mata dunia karena keberagaman budayanya, hal inilah yang menyebabkan banyak orang dari berbagai belahan dunia tertarik untuk berkunjung mengenal Indonesia.
Namun lahirnya modernisasi dan globalisasi di dalam masyarakat sedikit banyak merubah cara pandang dan pola hidup hingga menggeser budaya lokal yang telah ada. Masyarakat cenderung untuk memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Salah satu faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan di masa sekarang adalah kurangnya minat generasi penerus untuk belajar dan mewarisi kebudayaannya sendiri. Tentu saja fakta ini menjadi tanggung jawab semua orang agar generasi muda sadar akan pentingnya memelihara dan melestarikan kebudayaannya sendiri serta memiliki rasa bangga terhadap apa yang telah diwariskan oleh leluhur.
Sekolah sebagai Wawasan Wiyata Mandala memiliki peran penting dalam memberi informasi kepada generasi penerus tentang usaha melestarikan kebudayaan yang ada di daerahnya. Siswa baiknya diarahkan untuk memperoleh nilai lebih dari sekedar pendidikan formal.
Adapun SMAN 1 Pangkalpinang adalah salah satu sekolah tertua di provinsi Bangka-Belitung, mempunyai tanggung jawab besar untuk membagikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam budaya Melayu Bangka-Belitung kepada peserta didiknya. Dalam rangka mewujudkan visi dan salah satu misi sekolah yang bertujuan memfokuskan pelestarian budaya lokal maka SMAN 1 Pangkalpinang mencanangkan diri menjadi sekolah yang berciri khas (brand) Melayu Bangka-Belitung.
Dengan menghadirkan undangan dari berbagai kalangan, maka digelarlah perhelatan besar nan meriah yaitu peluncuran sekolah berciri khas Melayu Bangka-Belitung pada Rabu, 22/2/23 pagi di halaman sekolah. Hadir Dato Sri Yang Dipertuan Prof. Dr. Bustami Rahman selaku ketua lembaga adat Melayu Negeri Serumpun Sebalai, Dato Drs. Akhmad Elvian selaku sekretaris lembaga adat Melayu Serumpun Sebalai dan Sekwan Kota Pangkalpinang, para kepala sekolah SMAN di kota Pangkalpinang, pengawas SMA/MAN, pimpinan sanggar, dan undangan lainnya yang mendukung sepenuhnya kegiatan peluncuran sekolah berciri khas Melayu Bangka-Belitung.
Diawali dengan penampilan bersahaja tarian Pinang Sebelas menyambut kehadiran para tamu, yang dalam tarian tersebut dengan jari lentiknya para penari menghaturkan lipatan sirih kepada para tamu yang hadir.
Selanjutnya seuruh hadirin dihibur oleh berbagai penampilan berciri khas Melayu Bangka-Belitung dari siswa-siswi SMAN 1 Pangkalpinang, seperti nyanyian-nyanyian Melayu yang merdu dan asik, berbalas pantun, tarian dan permainan dambus, dan tidak ketinggalan koor dari guru-guru SMAN 1 yang berjudul "Ade-Ade Bai." Seluruh siswa menyuguhkan karya Melayu Bangka-Belitung secara maksimal sehingga tidak terasa menghipnotis para pengunjung untuk tetap betah menyaksikan penampilan-penampilan selanjutnya.