Tidak sedikit manusia bisa terlepas dari genggaman smartphone, kini ponsel pintar tersebut sangat sangat sangat melekat pada kehidupan kita.
Dewasa ini, smartphone telah meluncurkan berbagai fitur menarik bagi penggunanya hingga membuatnya candu, bahkan hampir tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-harinya.
Karena smartphone yang kita genggam dapat memanjakan kehidupan kita.
Namun, tak sedikit dari mereka merasa capek akan adanya kecanduan tersebut, atau berbagai informasi yang terlintas di ponsel genggamannya.
Banyak informasi yang berseliweran dapat mengakibatkan pengguna mengalami technostress.
Apa yang Dimaksud Technostress?
Bisa dibilang bahwa si pengguna masih belum siap menyikapi fenomena yang terjadi di smartphonennya hingga mengakibatkan gangguan kesehatan mental.
Sobat Kompasiana, pernahkah kalian mengalami technostress ini? Jika pernah bagaimana tips kalian mengatasi permasalahan ini? Apakah kalian bisa hidup tanpa ponsel pintar kalian??
Pengalaman Technostress dan Cara Mengatasinya
Semester 7 merupakan semester di mana para mahasiswa melaksanakan magang atau pengerjaan skripsi bukan?
Yapsss, pengalaman saya mengalami technostress dimulai dari semester 7, dimana teman-teman saya sudah meninggalkan kampus sementara waktu untuk magang di berbagai perusahaan impian mereka.
Dengan begitu berbagai postingan hari pertama magang hingga keseharian mereka di tempat baru dipostingnya di akun sosmed mereka.