Pendidikan IPS merupakan hasil penggabungan ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang disajikan secara ilmiah. Di Amerika Serikat, pendidikan IPS pada awalnya dikenaldengan nama sebuah istilah yang diambil dari nama lembaga yang mengajarkannya. Di Indonesia, mata pelajaran IPS diajarkan mulai dari sekolah dasar, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 yang mengatur tentang Standar Isi (Aisyah, S., dkk., 2024).
Soemantri mengatakan IPS merupakan mata pelajaran yang mengajarkan ilmu-ilmu sosial dengan pendekatan yang lebih langsung dan sederhana untuk siswa sekolah dasar, menengah, dan atas. Metode dasar ini bertujuan untuk menyederhanakan kompleksitas ilmu-ilmu sosial yang sering diajarkan di universitas, membuatnya dapat diakses pada tingkat pemahaman siswa sekolah dasar atau menengah. Ilmu-ilmu sosial meliputi sosiologi, antropologi, budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan ekologi manusia. Hal ini dilakukan untuk membantu siswa memahami konten dan tujuan pembelajaran. Tujuan pendidikan IPS adalah mempersiapkan warga negara bersosialisasi dengan baik dan bertanggung jawab baik dalam kehidupan sosial maupun fisik. Menurut teori Jean Piaget, pengajaran IPS di sekolah dasar memerlukan strategi terpadu yang memperhatikan kemampuan kognitif siswa yang sudah berada pada tahap operasional konkrit (Jumriani, Syaaruddin, Hadi & Abbas, 2021) dalam (Aisyah, S., dkk., 2024).
Di era globalisasi, tuntutan peningkatan mutu pendidikan tidak lepas dari pemanfaatan teknologi secara efektif dalam proses pembelajaran (Baikuna et al., 2024) dalam (Aisyah, S., dkk., 2024). Guru yang terampil memanfaatkan teknologi dapat menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan efektif bagi siswa IPS. Kombinasi yang cermat antara teknologi, guru, dan metode inovatif menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan keterampilan analitis yang lebih baik, menjadikan teknologi sebagai mitra penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan IPS. Guru dapat menggunakan berbagai alat pengajaran seperti video, gambar, dan animasi untuk mengajarkan mata pelajaran IPS dengan cara yang lebih jelas dan menarik.
Teknologi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dengan memadukan berbagai materi pembelajaran, termasuk teknologi yang dapat diterapkan, untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih produktif dan efisien. Pemanfaatan teknologi pendidikan membantu meningkatkan kualitas pendidikan dengan meningkatkan partisipasi siswa dan menghilangkan berbagai potensi tantangan dalam lingkungan pendidikan modern. Berikut beberapa contoh bagaimana teknologi pendidikan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan:
- Membantu Proses Pembelajaran;
- Teknologi pendidikan meningkatkan efisiensi pembelajaran dengan mengintegrasikan berbagai kategori pengetahuan secara sistematis;
- Mendorong keterlibatan peserta didik;
- Memastikan pendidikan inklusif bagi semua siswa;
- Memberikan aksesibilitas yang lebih baik.
Penggunaan teknologi dalam Pembelajaran IPS dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk:
- Pembelajaran berbasis aplikasi: Menggunakan aplikasi interaktif seperti Google Earth, ArcGIS, atau aplikasi pemetaan digital lainnya untuk mengajarkan geografi kepada siswa. Lebih praktis seperti pemetaan, analisis data visual spasial, dan lain-lain.
- Menggunakan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR): Menggunakan VR dan AR untuk membawa siswa dalam pengalaman pembelajaran mendalam, Jelajahi situs bersejarah dan peristiwa bersejarah penting, atau amati berbagai budaya dunia secara langsung melalui simulasi digital.
- Pembelajaran Online: Pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran interaktif di mana siswa dapat mengakses materi pembelajaran, berpartisipasi dalam diskusi, dan menyelesaikan tugas secara online melalui platform e-learning dan konferensi video seperti Google Classroom, Zoom, dan Microsoft Teams.
- Game Simulasi dan Edukasi: Gunakan game edukasi untuk mengajarkan konsep sosial, politik, ekonomi, dan budaya dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami. Simulasi atau permainan pemerintahan yang mencerminkan dinamika sosial.
Teknologi pendidikan memungkinkan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dengan memasukkan teori-teori pembelajaran. Hal ini memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan ilmu sosial dengan lebih efektif. Terus menggunakan inovasi teknologi dalam pendidikan akan memastikan bahwa pendidikan ilmu sosial tetap relevan dengan kebutuhan zaman. Hal ini membantu siswa memahami dan terlibat dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia modern, penuh dengan dinamika sosial, sifat manusia, dan kemajuan teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H