Lihat ke Halaman Asli

Rosi Rosyani

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Mendobrak Paradigma "Anak Nakal" pada Perilaku Anak Anti Sosial

Diperbarui: 23 Oktober 2023   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Youtube Official iNews (Tangkapan Layar)

-Analisis Hubungan Perilaku Anak Anti Sosial dan Pola Asuh Orang Tua-

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan tempat yang tepat untuk mengembangkan karakter anak. Namun, dalam kenyataannya perkembangan karakter anak itu berbeda-beda dan tidak menutup kemungkinan adanya perilaku yang tidak mencerminkan karakter baik.

Salah satunya ialah perilaku anti sosial yang kerap kali terjadi di lingkungan pendidikan anak usia dini. Bentuk-bentuk perilaku yang biasa terjadi, diantaranya anak pemalu sehingga enggan untuk bersosialisasi dengan teman sebaya, anak merasa lebih dominan dari teman-temannya sehingga kerap kali merampas hak orang lain, dan lain sebagainya. 

Tentu saja perilaku ini harus ditangani dengan baik dan benar. Maka inilah tugas bagi orang tua dan guru sebagai pemegang peran pembimbing di lingkungan rumah dan sekolah. 

Akan tetapi, sayangnya anak-anak dengan perilaku tersebut seringkali dipanggil dengan sebutan 'anak nakal'. Sehingga, ditakutkan anak tersebut akan tumbuh menjadi seseorang yang semakin tidak ragu untuk berperilaku anti sosial dikarenakan merasa bahwa lingkungan adalah ancaman. 

Tanpa membenarkan perilaku anti sosial anak, sebagai orang tua dan guru hendaknya turut mencari latar belakang mengenai kehidupan anak tersebut. 

Sejatinya, anak lahir dengan membawa harkat dan martabatnya sebagai manusia seutuhnya, serta dikaruniai akal dan hati murni untuk hidup bermasyarakat (Sabon, 2020).

Adanya paradigma anak nakal sebagai label yang diberikan untuk anak berperilaku anti sosial, tanpa memperhatikan penyebab munculnya perilaku tersebut justru akan menjadi masalah baru. 

Terdapat kasus di Indonesia dengan topik masalah serupa, yaitu kasus penganiayaan anak usia 7 tahun sampai meninggal yang dimuat dalam kompas.com (2021) pada 19 Mei 2021 silam. 

Mirisnya, penganiayaan ini dilakukan oleh orang tuanya sendiri dengan dalih ingin menghilangkan sifat nakal pada anak dan berlandaskan ritual dukun. Tentu saja, ini sangat disayangkan, karena satu nyawa yang begitu berharga harus hilang begitu saja hanya karena paradigma konyol perihal 'anak nakal'.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline