Berakhirnya masa jabatan Tifatul Sembiring sebagai Menkominfo atau secara resmi telah mundur sebagai menteri terhitung sejak 30 September 2014 lalu seperti disebutkan dalam twitternya: "Hari ini 30-9-2014, saya resmi mundur sbg Menkominfo. Kami mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan," @tifsembiring. Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut selanjutnya terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014 – 2019, dilantik 1 Oktober 2014 lalu.
Mantan menteri yang suka berpantun ini, selama menjalankan tugasnya sejak periode 2009 hingga 2014, mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin membesarkan industri teknologi informasi komunikasi Indonesia. Berbagai program yang dirancang selama menjabat sebagai Menkominfo yaitu untuk membuat terkoneksinya masyarakat dengan informasi. Program itu sudah maksimal dilaksanakan dimana tingkat realisasinya diklaim mencapai angka 95%. Selama menjabat, Penerimaan Nasional Bukan Pajak (PNBP) Kemenkominfo naik menjadi Rp 13,6 triliun per tahun. Sementara anggaran yang terpakai hanya Rp 3 triliun per-tahun.
Pada bagian lain, di masa kepemimpinannya hampir semua desa di Indonesia sudah terhubung dengan telepon, lebih kurang 72.000 desa sudah terhubung dengan kabel telepon. Sedangkan untuk layanan internet, semua kecamatan di Indonesia kini sudah terhubung melalui program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK). Hingga saat ini sudah ada 5.748 PLIK maupun 1.970 MPLIK di semua kota dan kabupaten, yang memberikan akses internet gratis.
Jaringan fiber optic Palapa Ring juga sudah rampung 90 persen. Selain itu, wilayah jangkauan komunikasi seluler di Indonesia juga telah mencapai 95 persen. Sebanyak 31 stasiun TVRI baru juga telah dibangun selama Tifatul menjabat. Termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan Kominfo juga turut melahirkan inovator-inovator baru, seperti Indonesia ICT Award (INAICTA), ICT Training Center, proyek e-learning, program beasiswa S-2 dan S-3 IT dan komunikasi, dan Indonesia Open Source Award.
Namun demikian, Tifatul Sembring juga mengaku belum puas dengan segala pencapaiannya tersebut. Ia juga berterima kasih kepada mereka yang selama ini terus memberikan kritikan dan mengatakan tidak puas dengan kinerjanya. Lebih lengkap baca ini: http://tekno.kompas.com/read/2014/08/04/09150067/ini.klaim.tifatul.atas.prestasi.kementerian.kominfo
Memang perlu diakui bahwa telah berakhirnya masa jabatan Tifatul Sembiring, tidak semua program strategis kementerian bisa diselesaikan. Salah satunya adalah pelaksanaan tender Palapa Ring jilid dua. Menurut Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Kallamullah Ramli, pelaksanaan tender yang rencananya akan dilakukan pada Juli-September tahun ini dipastikan mundur hingga 2015. Dengan mundurnya tender ini, maka proyek Palapa Ring jilid dua otomatis akan diwariskan kepada Menkominfo baru didalam cabinet presiden terpilih Jokowi – Jusuf Kalla.
Selain menyiapkan tender Palapa Ring jilid dua, pemerintah juga tengah mendesain ulang program-program universal service obligation (USO). Dijelaskan oleh Dirjen, pihaknya sedang mengumpulkan masukan dari semua pemangku kepentingan seperti operator telekomunikasi dan pemerintah daerah. Proyek Palapa Ring jilid dua merupakan salah satu bagian dari program USO yang diusulkan Kementerian Kominfo. Program ini diperkirakan akan menelan anggaran Rp 2,83 triliun dari dana USO yang akan dilakukan dalam multiyears. Untuk tahun pertama, anggaran yang dikeluarkan Rp 150 miliar.
Palapa Ring menjadi salah satu proyek yang dicanangkan pemerintah lewat Indonesia Broadband Plan (IBP) yang membutuhkan anggaran Rp 278 triliun. Sementara itu, khusus untuk pembangunan serat optik Palapa Ring diprediksi membutuhkan anggaran Rp 14 triliun (http://inet.detik.com/read/2014/09/22/201611/2697882/328/2/tifatul-lepas-menkominfo-palapa-ring-molor).
Harapan pada Menkominfo Baru
Beberapa program di bidang komunikasi dan informatika yang telah dilakukan pada masa Tifatul Sembiring memang telah banyak memberikan manfaat optimal bagi banyak kalangan. Setidaknya program yang dirancang selama beliau menjabat telah terealisasinya koneksi dan membantu banyak masyarakat bisa mengakses informasi melalui tersedianya infrastruktur telekomunikasi dalam rangka menuju pemerataan guna menunjang aktivitas kalangan luas.
Kalau pun masih ada program yang belum selesai seperti pelaksanaan tender Palapa Ring jilid dua, maka harapan banyak ditumpukan pada era pemerintahan baru untuk melanjutkan sekaligus menyempurnakan kekurangan bilamana ditemui dalam pelaksanaan di kemudian hari.
Hal yang juga perlu diketahui sekaligus dipahami oleh pejabat yang menduduki pos sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di kabinet yang akan dibentuk oleh Presiden Joko Widodo 2014-2019, merupakan sebuah jabatan yang kini menjadi perhatian khalayak Terutama bagi para penggiat dan pemerhati perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Tanah Air. Aspirasi mereka perlu ditampung sebagai bahan masukan dalam menyusun kebijakan-kebijakan dalam membangun Indonesia ke depan.
Di samping itu, tidak kalah pentingnya memerhatikan para pengguna internet di Indonesia, sangat menaruh harapan yang besar kepada sosok Menkominfo yang baru. Pengguna internet yang terus bertambah setiap waktu ini sangat berharap dapat memanfaatkan tersedianya akses yang memadai dan merata menjangkau seluruh wilayah NKRI sehingga aktivitas komunikasi dan pertukaran informasi di era kekinian semakin lancar. Aspirasi-aspirasi demikian nampak terus berkembang dan belakangan ini banyak disampaikan melalui akun jejaring sosial. Semoga. (Fransiska R).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H