Lihat ke Halaman Asli

Tidak Pernah Tahu

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pernahkah sesekali memperhatikan bagaimana bintang bersinar ? menyinari gelapnya malam dengan cahayanya yang sederhana? ataukah pernahkah sesekali menunggu angin berhembus melewati telingamu? membawa sebuah pesan. pesan tanpa sebuah nama.

dalam sunyi aku berkata tanpa suara. meyebut semuanya seolah hanya sebuah mimpi.

tak akan teraih. tak akan terlihat. dan hanya "nyata" saat aku mulai memikirkannya dalam angan.

teman setia dikala malam. bintang. teman setia dikala sunyi. angin.

semuanya sudah tak akan ada lagi, telah pergi. membuat semuanya berakhir tanpa satu jawaban pasti.

terlihatlah matahari, menyinari dikala siang. dan lihatlah hujan, yang turun dengan rapihnya dalam suasana kelam. terlihat pekat. mendung menghitam. matahari telah menghilang.

sunyi tanpa senyuman matahari. menghela nafas. tanpa sebuah keinginan untuk bangkit. salahkah ?

semuanya telah berakhir, tak akan ada lagi yang harus ditunggu. tentang bintang yangs elalus etia menemani kala malam dalam sendiri,

tentang angin yang selalu berhembus tanpa sekalipun dengan pasti meniupkan pesan, dan hanya membawa sebuah nama.

tentang matahari yang bersinar kala semuanya terasa gelap.

dan tentang hujan yang turun dari kelamnya dan gelapnya awan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline