Lihat ke Halaman Asli

Tidur Memang Ibadah

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam perjalanan saya di bulan suci ini, ternyata banyak hikmah yang saya peroleh. Saya sering bertemu dengan orang-orang yang menyampaikan renungan yang merasuk hingga ke hati. Seperti tadi malam, saya baru saja bertemu dengan seorang yang menghadapi hidup dengan santai. Beliau bertutur:

“Bulan Puasa ini sungguh indah. Tuhan mewajibkan kita mengurangi makan dan minum. Sehingga aktivitas kita sebagai manusia diharapkan juga berkurang. Bahkan tidurnya orang yang berpuasa itu menjadi ibadah. Ini maknanya agar manusia berhenti sejenak dari aktivitas. Karena banyak aktivitas manusia yang cenderung merusak alam.

Maka tidurpun menjadi ibadah. Karena tidur berarti mengurangi aktivitas yang bisa merusak alam. Tidurnya seorang maling, membuat dia berhenti dari aktivitas maling. Tidurnya seorang akan menyelematkan alam, karena orang itu berhenti dari mengemudikan mobil. Artinya mengurangi pemakaian BBM, mengurangi kemacetan, mengurangi polusi. Dan banyak lagi aktivitas yang sebenarnya turut andil dalam merugikan alam.

Yah, begitulah tidur menjadi ibadah. Karena tidur membuat seseorang berhenti dari aktivitas yang merugikan alam.”

Dan saya termenung….. ternyata bisa jadi temanku yang tidur itu lebih baik dari pada saya yang banyak beraktivitas, namun tanpa saya sadari selama ini telah turut andil dalam merugikan alam.

Telkomsel Ramadhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline