Pengertian Kritisisme
Adanya kekeliruan dan pertentangan--pertentangan mengenai bermacam-macam ajaran, memaksa kita untuk mempertanggung jawabkan pengetahuan kita. Sistem yang mencoba untuk mempertanggungjawabkan pengetahuan kita itu dinamakan dengan kritika atau kritisisme.
Kritisisme berasal dari kata kritika yang merupakan kata kerja dari krinein yang atinya memeriksa dengan teliti, menguji, membeda-mbedakan. Adapun pengetian yang lebih lengkap adalah penetahuan yang memeriksa dengan teliti , apakah pengetahuan kita itu sesuai dengan realita dan bagaimanakah kesesuainya dengan kehidupan kita.
Selain itu kritisisme juga diartikan sebagai pembelajaran yang menyelidiki batasan-batsan kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. keseluruhan pengertian tersebut adalah hasil dari buah pemikiran seorang filsuft terkenal yang bernama Immanuel kant (1724-1804).
Baca juga : Kritisisme Politik dan Dilema Kebebasan Manusia Modern dalam Menyuarakan Pendapat
Dari pengertian-pengertian diatas oleh karena itu, corak kritisisme sangatsangat berbeda dengan corak filsafat modern sebelumnya yang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak.
Ciri-Ciri Kritisisme
Setiap pemikiran atau gerakan pasti mempunyai ciri-ciri yang mendasar yang melekat pada sebuah pemikiran, begitu juga kritisisme yang mempunyai cirri-ciri yang dapat disimpulkan kedalam tiga hal :
Menganggap bahwa obyek pengenalan itu berpusat pada subjek dan bukan pada objek.
Baca juga : Kritisisme, Logika, dan Keadaan Demokrasi Indonesia
Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk mengetahui realitas atau hakikat sesuatu; karena rasio hanyalah mampu menjangkau gejalanya atau fenomenanya saja.