Lihat ke Halaman Asli

Rosidin Karidi

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Potret Jemaah 2024: Mengapa Penyelenggaraan Haji Terbilang Penuh Tantangan

Diperbarui: 12 Juli 2024   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedatangan Jemaah Haji Indonesia di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah (sumber: dokumentasi pribadi) 

Penyelenggaraan ibadah haji Indonesia setiap tahunnya bisa dibilang tak pernah lepas dari tantangan. Meski secara permukaan kurang lebih sama, namun pada tataran teknis selalu ada cerita baru. 

Detail cerita berbeda dari jemaah baru. Cerita yang tak pernah lekang jadi bahan diskusi untuk dicarikan solusi terbaik. Tulisan ini coba mengungkap sederet tantangan karena di sana ada jemaah dengan berbagai latar belakang sebagai penerima layanan.

Haji, satu peristiwa tahunan berskala internasional. Tidak kurang dari 5 juta orang terlibat langsung dalam perhelatan di kota Mekah. Bisa dibayangkan, kepadatan dan keramaian Mekah dalam radius 3 kilometer dari pusat Masjidil Haram. Segala aktivitas hilir-mudik orang dari berbagai negara tumpah dalam satu waktu. Mobilitas aktivitas akan kebutuhan menjalani ibadah, transaksi ekonomi, silaturahmi sosial, dan masih banyak lagi.

Untuk konteks Indonesia, tahun 2024 ini memperoleh kuota haji 241.000 orang. Kuota tersebut dialokasikan 213.320 untuk haji reguler dan 27.680 untuk haji khusus. Di samping kesibukan jemaah sebagai aktor utama, tidak terlepas dari dukungan para pihak sebagai penopang. Mereka adalah para petugas yang melayani setiap jemaah baik langsung maupun tidak.

Siklus Penyelenggaraan Ibadah Haji 

Penting diketahui, siklus pelaksanaan haji tidak sebatas apa yang kita saksikan di kota Mekah dan Madinah. Tapi lebih jauh sebelum itu adalah berbagai persiapan yang dilakukan sejak dini oleh sang jemaah, pemerintah, dan berbagai pihak di Tanah Air dan Saudi.

Jika dirunut dari kaca mata seorang jemaah ada begitu banyak rangkaian yang dilalui. Bertahun sebelumnya telah mendaftarkan diri. Menunggu dan kemudian saatnya tiba terpilih untuk berangkat. Pastinya secara finansial dan kesehatan tekah disiapkan sejak beberapa waktu sebelumnya. Karena setiap mereka sudah mengetahui perkiraan kapan berangkat.

Bisa dikatakan energi jemaah seperti terkuras lakukan berbagai persiapan dua atau tiga bulan sebelum berangkat. Menyiapkan mental dan rohani, mengikuti manasik, menjaga bugar tubuh, pemeriksaan kesehatan, penyiapan dokumen perjalanan, mengadakan ritual dan tradisi yang menjadi khas kearifan lokal budaya setempat serta menerima dan menemani kunjungan tamu yang datang. Adalah sederet aktivitas persiapan jemaah sebelum mereka masuk asrama haji.

Bagi pemerintah, tantangan penyelenggaraan haji ada di setiap fase dari hulu hingga hilir. Untuk mudahnya kita bagi menjadi lima tahapan, yakni persiapan, keberangkatan, pelaksanaan, dan kepulangan serta pasca pelaksanaan. 

Dalam berbagai kondisi, batasan fase ini disesuaikan dengan kebutuhan. Setiap fase saling kelindan bahkan berjalan simultan. Dan tantangan di setiap fase memiliki karakteristik unik dari fase lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline