Lihat ke Halaman Asli

Rosidin Karidi

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Saatnya Berhaji, Persiapkan 7 Hal Berikut

Diperbarui: 2 Januari 2019   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jemaah haji menuju Masjidil Haram | dokumen pribadi

Haji adalah rangkaian ibadah, panjang dan melelahkan. Maka perlu persiapan matang bagi setiap jemaah jelang berangkat. Setidaknya ada tiga alasan mengapa saatnya berhaji perlu persiapan serius dan matang.

Pertama, haji adalah ibadah wajib sekali seumur hidup. Bagi umat Islam, haji merupakan penutup sekaligus pelengkap rukun. Suatu ibadah yang mungkin belum pernah dilakukan dan teramat sayang bila dijalankan lewat begitu saja tanpa memahami makna.

Adapun manasik hanyalah simulasi, tentu jauh berbeda saat di lapangan. Bukan saja soal lokasi, jumlah jemaah, area, bahkan muncul banyak khilafiyah dalam ibadah satu ini. Maka pemahaman jemaah akan fikih dan ritual perlu diperdalam, serta keyakinan untuk menjalankannya.

Kedua, haji adalah ibadah fisik, hampir seluruh rangkaian dan aktivitasnya memerlukan kebugaran dan kekuatan fisik semata. Cuaca panas, kelembaban udara, dan perubahan drastis suhu siang malam, dibutuhkan stamina tubuh memadai.

Ketiga, ibadah haji dilakukan di negeri orang, jauh dari rumah dalam kurun waktu relatif lama. Bagaimana jemaah harus menyiapkan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari serta komunikasi dengan keluarga di Tanah Air.

Saudi Arabia secara kultur masyarakat berbeda dari Indonesia. Meski jemaah tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat, namun perlu perhatikan sejumlah regulasi dan budaya setempat agar tidak mendapat masalah selagi ibadah.

Dari beberapa gambaran kondisi itu, maka saatnya berhaji patut menjadi perhatian serius bagi setiap jemaah untuk disiapkan, antara lain

Uang

Pada tahun keberangkatan, setiap jemaah akan peroleh pemberitahuan dari Kemenag setempat. Salah satunya mengkomunikasikan tentang banyak hal yang patut disiapkan, termasuk pelunasan.

Bicara kebutuhan finansial jelang berangkat haji, tidak melulu pelunasan setoran awal. Termasuk membiayai segala macam aktivitas selamatan, kebutuhan peralatan dan bekal untuk keluarga selama ditinggalkan. Besarannya tentu disesuaikan kebutuhan dan kapasitas masing-masing.

Budaya masyarakat Indonesia memiliki rasa  sosial tinggi dan ramah antar sesama. Maka tidak heran untuk berangkat haji, sejumlah acara selamatan dilakukan. Bahkan di sejumlah wilayah, mirip orang hajatan. Tetangga, sanak saudara datang silih berganti memberikan selamat sekaligus meminta doa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline