Lihat ke Halaman Asli

Rosidah UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa Matematika

Daya Tahan Ekonomi Desa di Masa Transisi

Diperbarui: 19 Februari 2021   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekonomi merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Yang pasti dalam kehidupan sehari-hari selalu bersinggungan dengan kebutuhan ekonomi. Keberadaan ekonomi dapat memberikan kesempatan kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, minuman, sandang, papan, dll.

 Pentingnya ekonomi dalam kehidupan manusia menuntut negara untuk mengatur kebijakan ekonomi dan melindungi perekonomian warga negara, khususnya di Indonesia dengan mendeklarasikan dirinya sebagai negara kesejahteraan (wealth state). Dalam konsep negara kesejahteraan, negara berhak melakukan campur tangan dalam segala aspek kehidupan warganya, termasuk di bidang ekonomi. Hal ini sejalan dengan merambahnya perekonomian di area pedesaan atau di sebut dengan ekonomi desa. Ekonomi desa adalah ekonomi yang berdasarkan hasil produksi dari daerah pedesaan yang bersifat tradisional.  

Kemunculan Covid-19 telah merubah perekonomian dunia, termasuk Indonesia dibuktikan adanya pengalihan-pengalihan anggaran dalam rangka penangananya, termasuk di desa-desa. Penamaan 2019nCoV disematkan World Health Organization (WHO) untuk coronavirus disease that was discoverd in 2019 pada tanggal 11 Februari 2020, dengan sebutan Covid-19. 

Memiliki dampak yang sangat luar biasa di seluruh dunia baik di kota- kota besar maupun desa- desa yang ada di Indonesia. Desa-desa terpengaruh terutama dalam bidang ekonomi. Keadaan ekonomi yang terjadi setelah adanya pandemic pada kenyataan di lapangan tidaklah terlalu signifikan meski pemerintah telah menyatakan bahwa Indonesia sedang di masa resesi. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan ekonomi desa lebih bergerak dibandingkan perkotaan atau daya tahan ekonomi desa masih cukup kuat meski di masa pandemic.

Daya tahan ekonomi dapat diukur dari tingkat ketepatan kebijakan pemerintah dalam menghadapinya. Pada kelompok masyarakat desa dengan struktur ekonomi agraris cenderung memiliki daya tahan dan punya kemampuan untuk melakukan penyesuaian sehingga dampak yang timbul dari adanya virus corona tidak akan berpengaruh besar dalam perekonomian masyarakat desa. 

Hal ini dituturkan oleh data BPS, per Maret 2019- Maret 2020 bahwa angka kemiskinan di desan turun 0,03% sementara kemiskinan di kota naik 0,69%. Dengan kondisi tersebut, maka daya tahan ekonomi masyarakat desa lebih kuat dibandingkan daya tahan ekonomi masyarakat kota.

Pemerintah melakukan beberapa strategi transformasi ekonomi desa alam upaya program penguatan daya tahan ekonomi desa di masa pandemi. Program tersebut diantaranya memperkuat daya ungkit desa dalam mengembangkan potensi desa, yaitu potensi local yang berkaitan dengan pertanian, wisata desa, serta industry desa. Program tersebut hendaknya terselenggara karena pada masa resesi dimasa pandemic menjadikan desa sebagai penyangga atau buffer ekonomi perkotaan. Sehingga jika perekonomian desa dapat berjalan dengan stabil, maka perekonomian kota akan perlahan bangkit pula.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline