Jenis Kondisi Siswa Berkebutuhan Khusus dan Pola Interaksi dalam Seting Sekolah Inklusi
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan penanganan khusus karna adanya gangguan dan kelainan baik itu secara fisik maupun psikis. Anak berkebutuhan khusus atau biasanya dikenal sebagai anak difabel atau ubnormal biasanya terdapat gangguan tumbuh kembang yang tidak muncul sesuai dengan usia perkembangannya misal dalam usia 3 tahun anak belum bisa mengucapkan satu katapun , atau terdapat penyimpangan tumbuh kembang seperti membeo atau echolia pada anak autis. KPPA RI 2003 menyatakan bahwa " anak yang mengalami keterlambatan atau keluarbiasaan, baik fisik mental intelektual, sosial maupun emosional yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan ataupun perkembangan nya dibandingkan anak anak lainnya". Istilah lain dari anak berkebutuhan khusus adalah anak yang luar biasa atau anak yang dalam pendidikan memerlukan layannan yang spesifik yang berbeda dengan anak anka lainnya.
Jenis dan karakteristik anak berkebutuhan khusus
Deteksi dini tumbuh kembang anak kegiatan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pada tumbuh kembang anak usia dini , ada tiga deteksi dini yang dilakukan puskesmas dan jaringan nya yang dikeluarkan oleh depkes RI antara lain :
- Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk.
- Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, dan gangguan daya dengar.
- Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
2. Deteksi dini anak yang memiliki kesulitan belajar spesifik seperti ketrampilan dasar, membaca, menulis, bahasa lisan dan juga perilaku
Umtuk jenis anak berkebutuhan khusus ada kategori umum dan spesifik , jenis anak berkebutuhan khusus umum seperti sebagai berikut :
Slow learners yaitu anak yang memiliki kemampuan belajar lebih lambat dari teman temannya namun anak slow learners bukan tergolong anak yang memiliki keterbelakangan mental , iq anak slow learners sekitar 70 -- 90 tidak hanya terlambat di bidang akademis anak slow learner juga lambat di bidang olahraga, alat tulis maupun mengenakan pakaian dan perilakunya pun cenderung pemalu dan kurang PD
Retardasi mental (tuna grahita) yaitu individu yang memiliki iq dibawah intelegensi normal yaitu sekitar 70 kebawah (1) Keterhambatan fungsi kecerdasan secara umum atau di bawah rata-rata, (2) Ketidakmampuan dalam perilaku sosial/adaptif, dan (3) Hambatan perilaku sosial/adaptif terjadi pada usia perkembangan yaitu sampai dengan usia 18 tahun.