Lihat ke Halaman Asli

Atasi Masalah Kecemasan hingga Ketahanan Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi, Mahasiswa Undip Lakukan Ini

Diperbarui: 18 Agustus 2020   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

            Kabupaten Magelang, Kamis (05/07/2020) -- Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, adanya pandemi Covid 19 mengakibatkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun ini diselenggarakan dengan tema "KKN Pulang Kampung Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid 19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)". 

KKN Pulang Kampung ini dilaksanakan di domisili masing-masing mahasiswa, hal ini merupakan salah bentuk kepedulian mahasiswa untuk berpartisipasi dalam mengembangkan, membangun dan menyelesaikan permasalahan yang ada di kampung halamannya, khususnya di tengah pandemi Covid 19.

            Pandemi Covid 19 memberikan banyak dampak diberbagai aspek kehidupan, tak terkecuali di Desa Banyurojo, Kabupaten Magelang yang merupakan kampung halaman salah satu peserta KKN Tim II Undip yaitu Rosiana Gitti Safitri mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. 

Diketahui dari observasi dan wawancara selama 1 minggu pertama KKN bahwa adanya pandemi Covid 19 menyebabkan banyak masyarakat yang mengalami kecemasan, kejenuhan dengan sistem work from home dan terdampak secara ekonomi dengan menurunannya pendapatan.

            SIMAMI LARI (Psikoedukasi dimasa Pandemi dan Relaksasi Mandiri) merupakan psikoedukasi kecemasan dan pelatihan relaksasi mandiri yang bertujuan untuk mengedukasi warga Desa Banyurojo tentang apa itu kecemasan, penyebab, gejala, dan dampaknya, serta dapat mengatasi kecemasan yang dialami dengan relaksasi mandiri. 

Melalui program ini diharapkan warga Desa Banyurojo mampu mengatasi kecemasannya secara mandiri melalui relaksasi sehingga mampu mewujudkan kehidupan yang sehat dan sejahtera. Program ini sejalan dan mendukung Sustainable Development Goals poin 3 yaitu good health and well being.

DokpriGambar 1. Pelaksanaan program “SIMAMI LARI” secara kolektif dengan memperhatikan protokol kesehatan |

Selain kecemasan, diketahui sistem work from home mengakibatkan kejenuhan bagi warga. Dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa selain kejenuhan warga merasakan kelelahan dengan sistem work from home. Rasa jenuh dan lelah bekerja dari rumah ini jika dibiarkan dan tidak diatasi dengan baik dapat menimbulkan burnout syndrome. 

Burnout syndrome merupakan sindrom stress yang disebabkan oleh tekanan pekerjaan yang belum bisa ditangani dengan baik. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilaksanakan program SIBURNO MANDI yang berisi psikoedukasi apa iu burnout, penyebab, ciri dan dampaknya, serta mengetahui langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mengatasi burnout syndrome yang mungkin ditimbulkan dari work from home.

Melalui program ini diharapkan warga Desa Banyurojo mampu mengatasi burnout yang dialaminya sehingga mampu mewujudkan kehidupan yang sehat dan sejahtera. Program ini sejalan dan mendukung Sustainable Development Goals poin 3 yaitu good health and well being.

Gambar 2. Pelaksanaan program "SIBURNO MANDI" secara door to door (Dokpri)

Permasalahan lainnya yang ditemukan selain kecemasan dan burnout syndrome adalah menurunnya pendapatan masyarakat akibat dampak dari Covid 19. Diketahui 70% warganya adalah pekerja swasta dan tidak memiliki pekerjaan yang tetap sehingga dimasa pandemi ini banyak warga yang diberhentikan dari pekerjaannya. 

Selain itu sebagian besar warga yang bekerja adalah pria, sedangkan wanita sebagian besarnya ibu rumah tangga. Dengan kondisi seperti ini tentunya perlu adanya pemberdayaan masyarakat khususnya untuk wanita di Dusun Seneng untuk dapat membantu perekonomian keluarga.

Gambar 3. Pelaksanaan program "BUMARI" secara kolektif dengan memperhatikan protokol kesehatan (Dokpri)

Program BUMARI bertujuan untuk meberdayakan masyarakat khususnya wanita melalui sosialisasi cara berjualan online, cara membuat desain produk dan packaging dan pelatihan pembuatan roti, yang dapat membuat wanita di Dusun Seneng memiliki ketrampilan dan mampu secara mandiri membantu menambah penghasilan keluarga. 

Melalui program BUMARI diharapkan mampu mengatasi permasalahan ekonomi di masa pandemi guna mewujudkan ketahanan ekonomi keluarga. Program ini sejalan dan mendukung Sustainable Development Goals poin 8 yaitu decent work and economic growth.

Ditulis oleh : Rosiana Gitti Safitri (15000117140110)_Fakultas Psikologi

Editor : dr. Farmaditya Eka Putra M, M.Si. Med., PhD.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline