Lihat ke Halaman Asli

Rosiana

Mahasiswa

Kesenjangan pemerataan ekonomi dan pembangunan di indonesia: tantangan menuju kesehjateraan masyarakat

Diperbarui: 24 November 2023   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya dan sumber daya alam, telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Namun, di balik kemajuan tersebut, terdapat tantangan serius yang perlu dihadapi, yaitu kesenjangan pemerataan ekonomi dan pembangunan. Meskipun sejumlah wilayah dan kelompok penduduk menikmati manfaat pertumbuhan ekonomi, masih ada sebagian besar masyarakat yang terpinggirkan dan hidup di bawah garis kemiskinan.

Salah satu penyebab utama kesenjangan ekonomi di Indonesia adalah ketidaksetaraan distribusi sumber daya. Sumber daya alam, seperti minyak, gas, dan tambang, cenderung terpusat di beberapa wilayah yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Sebagai contoh, Papua yang kaya akan sumber daya alam seringkali menghadapi kesenjangan ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. Akibatnya, pendapatan per kapita dan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan menjadi sangat tidak merata antar wilayah.

Selain itu, disparitas ekonomi di Indonesia juga tercermin dalam kesenjangan antara sektor perkotaan dan pedesaan. Meskipun perkembangan ekonomi terutama terjadi di kota-kota besar, banyak desa yang masih tertinggal dalam hal akses terhadap infrastruktur dan peluang ekonomi. Hal ini menciptakan siklus kemiskinan yang sulit diputus, karena kurangnya akses pendidikan dan pelatihan keterampilan di pedesaan menghambat mobilitas sosial dan ekonomi penduduk setempat.
Pengaruh globalisasi juga turut berkontribusi pada kesenjangan ekonomi di Indonesia. Meskipun membuka peluang untuk pertumbuhan ekonomi, globalisasi juga dapat meningkatkan ketidaksetaraan karena beberapa sektor ekonomi lebih mampu bersaing secara global daripada yang lain. Para pekerja di sektor informal dan sektor pertanian seringkali menjadi korban dari persaingan global yang tidak merata, mengakibatkan peningkatan kesenjangan pendapatan antar sektor ekonomi.

Pentingnya pemerataan ekonomi menjadi semakin jelas di tengah krisis kesehatan seperti pandemi COVID-19. Pandemi ini telah mengekspos ketidaksetaraan yang sudah ada dan memperburuk kondisi bagi masyarakat yang sudah berada dalam kondisi rentan. Pembatasan ekonomi dan sosial yang diterapkan untuk mengendalikan penyebaran virus menyebabkan sektor informal dan mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi sangat rentan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa pemulihan ekonomi tidak hanya mendukung sebagian kecil masyarakat, tetapi juga mencakup seluruh lapisan dan wilayah di Indonesia.

Upaya pemerintah dalam mengatasi kesenjangan pemerataan ekonomi perlu diintensifkan melalui kebijakan yang menyeluruh dan berkelanjutan. Penyediaan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah, termasuk di daerah terpencil, menjadi kunci untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan di daerah-daerah terpinggirkan juga dapat membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.

Selain itu, perlu adanya insentif bagi investasi di daerah-daerah yang kurang berkembang untuk mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lokal. Kebijakan ini dapat mencakup insentif pajak, fasilitas infrastruktur, dan dukungan teknis untuk meningkatkan daya saing daerah tersebut. Selain itu, perlu ditekankan pentingnya pengembangan sektor pertanian dan industri kecil di pedesaan sebagai upaya untuk mengurangi ketimpangan antar sektor.

Partisipasi aktif masyarakat, terutama masyarakat lokal, juga merupakan kunci dalam mengatasi kesenjangan pemerataan ekonomi. Pemberdayaan masyarakat melalui program-program pelatihan kewirausahaan, pengembangan koperasi, dan pendekatan partisipatif dalam perencanaan pembangunan dapat meningkatkan kapasitas dan peran masyarakat dalam mengelola sumber daya ekonomi mereka sendiri.

Secara keseluruhan, kesenjangan ekonomi dalam proses pembangunan Indonesia merupakan tantangan serius yang memerlukan tindakan segera dan terencana. Disparitas tersebut tercermin dalam distribusi sumber daya yang tidak merata, ketidaksetaraan antarwilayah dan sektor, serta dampak globalisasi yang tidak selalu merata. Untuk mengatasi kesenjangan ini, diperlukan kebijakan yang holistik, fokus pada pemerataan distribusi sumber daya, pemberdayaan masyarakat, peningkatan infrastruktur di daerah terpencil, dan dukungan terhadap sektor-sektor ekonomi yang rentan. Hanya dengan upaya bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat membangun fondasi ekonomi yang inklusif, memberikan kesempatan setara bagi seluruh warganya, dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Untuk mengatasi kesenjangan ekonomi pembangunan di Indonesia, diperlukan keterlibatan aktif dan sinergi dari semua stakeholders, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pemerintah perlu meningkatkan kebijakan distribusi sumber daya yang lebih merata, memberikan insentif bagi investasi di daerah-daerah terpinggir, dan memperkuat infrastruktur di wilayah pedalaman. Sektor swasta dapat mendukung inisiatif pemberdayaan ekonomi lokal, termasuk investasi di sektor-sektor yang memiliki dampak besar terhadap pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi. 

Sementara itu, masyarakat perlu meningkatkan partisipasi dalam pembangunan ekonomi lokal melalui kewirausahaan, pelatihan keterampilan, dan pemanfaatan teknologi. Dengan kolaborasi yang kuat antara semua pihak, Indonesia dapat mencapai pemerataan ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan manfaat yang merata bagi semua lapisan masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline