Lihat ke Halaman Asli

Rosi ElsaHandayani

masih belajar

Atik Tolak Bala, Tradisi Masyarakat Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingku

Diperbarui: 20 April 2021   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Atik tulak bala merupakan sebuah rangkaian budaya masyarakat di kenagarian lubuk pandan kecamatan 2 x 11 Enam Lingku, hal ini di lakukan guna mencegah sekalian bala baik itu bala manusia,hewan,dan tanam.

Atik tolak bala ini sudah di lakukan turun temurun dari orang-orang terdahulu sampai saat sekarang masih di lakukan,dilihat dari sisi lain Atik tulak bala yang di lakukan masyarakat yaitu:

1. Atik tolak bala dalam kampung,dengan tujuan agar kampung tersebut terhindar dari malapetaka yang meresahkan masyarakat seperti  banyak maksiat yang terjadi di kampung tersebut yang mana sudah tercemar dan masyarakat dalam kampung tersebut sudah terkena bala yang di akibatkan oleh maksiat, maka dari itu diadakanlah Atuk tolak bala agar kampung tersebut tidak lagi mendapatkan musibah.

2. Atik tolak bala di sawah,dengan tujuan agar sawah tersebut  terhindar dari hama atau penyakit yang bisa menyebabkan gagal panen,dengan demikian diadakan lah Atik tolak bala dari sawah ke sawah dengan titik pemberhentian yang telah di tentukan seperti di mesjid, surau-surau terdekat. 

biasan Atik tolak bala ini di dampingi oleh tuangku,labai dan masyarakat khususnya kaum laki-laki sedangkan kaum perempuan biasanya beriyur atau menyumbangkan nasi bukus per rumah dan di atarkan dimana pemberhentian yang telah di di tentukan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline