Pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran. Ketiga konsep tersebut berbeda arti namun masing-masing mempunyai tujuan dan fungsi yang sama, yaitu untuk memberikan suatu informasi serta pengetahuan baru kepada objek didik. Menurut Horton dan Hunt sendiri, salah satu fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan bakat dan menanamkan seseorang baik untuk kepuasan diri sendiri maupun untuk masyarakat.
Untuk mewujudkan fungsi serta tujuan dari pendidikan tersebut, tentunya dibutuhkan sebuah proses pembelajaran yang mendukung terciptanya pembelajaran yang aktif dan kreatif. Mengapa demikian?
Tentunya untuk mencetak output yang baik wajib pula didasari oleh input dan proses yang baik pula. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa dengan adanya guru yang aktif dan kreatif serta ditungjang dengan adanya proses pembelajaran yang unik dan menarik, maka akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas dengan pemahaman yang lebih akan materi yang telah disampaikan oleh sang guru.
Tidak cukup sampai disitu sama, dalam hal ini yang perlu diprioritaskan bagi setiap guru agar dapat mencetak peserta didik yang berkualitas adalah dengan memerhatikan setiap proses pembelajaran yang dilakukan. Karena proses pembelajaran sendiri mempunyai pengaruh yang cukup signifikan demi terbentuknya peserta didik yang berkualitas.
Dengan proses pembelajaran yang dikrmas dengan apik dan baik maka akan dapat mrngantarkan peserta didik dengan mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Serta sebaliknya, jika suatu proses pembelajaran tidak dihiasi dengan bumbu tambahan, maka proses pembelajaran akan terkesan monoton serta hal ini akan berdampak pada sulitnya peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan oleh sang guru.
Lalu, bagaimana cara yang dapat ditempuh bagi setiap guru untuk membangun proses pembelajaran yang menarik?
Untuk itu setiap guru harus dapat mengerti sekaligus memahami gaya belajar yang dimiliki oleh masing-masing peserta didiknya. Dikarenakan masing-masing individual peserta didik memiliki ciri khas dalam gaya belajar mereka. Secara umum gaya belajar sendiri dibagi menjadi tiga kategori yaitu visual, audio, dan kinestetik.
1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual ini merupakan gaya belajar yang paling umum dan paling banyak dimiliki oleh setiap peserta didik. Umumnya peserta didik yang dominan dengan gaya belajar visual ini lebih mudah menerima pemahaman jika proses belajar mengajar lebih ditekankan kepada penglihatan sesuatu yang nyata bukan abstrak, serta dapat mereka lihat secara langsung.
2. Gaya Belajar Audio
Gaya belajar audio ini lebih menekankan pada suara. Peserta didik dapat mudah menerima materi jika dilakukan dengan tambahan suara-suara musik dan sejenisnya. Peserta didik dengan tipe gaya belajar ini akan merasa lebih faham jika materi pembelajaran juga di includekan kedalam sebuah musik ataupun lagu.