Lihat ke Halaman Asli

Rosendah DwiMaulaya

Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Melecut Rasa Malas

Diperbarui: 1 Juli 2024   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NU Online

Setiap hari aku selalu bangun hampir pukul 10.00 ditingkahi suara srek ... srek ... srek ... ibu-ibu menyapu di depan kompleks asrama. Terhitung ibu-ibu itu sudah 2 kali memegang gagang sapu untuk tetap menjaga kebersihan kompleks asrama. Tapi aku, seorang gadis menuju dewasa penghuni asrama masih terlelap dalam heningnya tidurku.

Beralasan belajar hingga larut malam. Mencari ilham dan mengurutkan ilmu hingga petang jadi fajar. Fajar jadi petang. Sayang sekali, alasan tetap alasan. Rasa malas yang ditutupi beribu alasan tetaplah rasa malas. Aib yang menjijikkan.

Mengaku sebagai seorang muslim, tapi tidak mau berbenah. Mengaku sebagai seorang muslim, tapi enggan berubah. Ya Allah, kami-kami di hadapan-Mu seharusnya malu. Mengapa kami meminta banyak sekali, tetapi enggan berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan-Mu. Jangankan menjalin hubungan dengan-Mu, kami sendiri telah mendzolimi diri sendiri oleh sebab rasa malas ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline