Merupakan Lagu Lama Yang Terus Berlanjut
Salah satu Topik Pilihan Kompasiana minggu ini adalah masalah tentang PPDB -Penerimaan Perserta Didik Baru
Untuk jelasnya ijinkanlah saya kutip sebait dari Sumber berita:
mengapa kecurangan-kecurangan terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahun selalu saja terulang? Apakah ini disebabkan oleh jumlah sekolah negeri yang terlalu sedikit, daya tampung yang terbatas, atau kualitas sekolah negeri yang tidak merata? Sumber: Kompasiana
Dari dulu sampai sekarang banyak terjadi kepincangan dalam penerimaan siswa, maupun mahasiswa...Bila mempunyai nilai yang bagus tidak masaalah bisa mendaftar kemana saja. Tetapi bila nilainya tidak bagus amat tidak masuk akal kalau bisa diterima disekolah favourite..
Ada berbagai penyebab sekolah favourite menjadi rebutan para orang tua. Antara lain daya penampungan siswa sangat terbatas, sementara calon Perserta Didik Baru membludak. Hal ini semakin komplit karena walaupun standard Pendidikan sama, tetapi kenyataan hasil berbeda Maka jadilah sekolah negeri yang ngetop diserbu para orang tua siswa .
Seperti kata peribahasa:"Tidak satu jalan menuju ke Roma, maka hal tersebut juga terjadi dalam penerimaan siswa baru. Khusus di Sekolah Negeri Favourite tingkat sekolah menengah atas dan tingkat university
Tetapi bagi orang tua yang punya uang banyak , selalu ada jalan lewat pintu belakang .Mengadakan kerja sama yang menghasilkan kesepakatan dengan cara tidak layak dilakukan. Misalnya dengan alasan memberkati sumbangan untuk pembangunan sekolah.
Mengapa hal tersebut tetap berlanjut dari dulu hingga kini, tentu saja pihak yang kompeten yang dapat menjawab .
Sebagai ibu dari 3 orang anak dan sekaligus sebagai orang yang pernah menjadi Guru, saya ingin ikut memberikan saran
Saran:
Alangkah eloknya,bila untuk penerimaan siswa , decision maker atau pengambil keputusan tidak berada ditangan satu orang