Bukan Berarti Menempatkan Diri Kita Lebih Tinggi Selevel Dari Orang Lain
Bergaul dengan orang penting bukan berarti diri kita langsung ikut jadi orang penting.Bila kita bergaul dengan orang penting hanya menghadirkan rasa percaya diri, bahwa kita bisa bergaul dengan siapa saja , termasuk orang penting. Tidak secara serta merta menjadikan diri kita ikut menjadi orang penting juga.
Misalnya,sewaktu ada kesempatan kami berdua ikut diundang untuk makan siang bersama Presuden di Istana, kami berdua memahami bahwa sesungguhnya bukan kami secara pribadi yang diundang, melainkan Kompasiana
Undangan ditujukan kepada Kompasiana dan pada waktu itu COO Pak Pepih Nugraha menelpon dan memberitahukan bahwa nama kami berdua ikut dalam daftar yang akan ke Istana. Begitu juga saat bersalaman dengan presiden , tentu saja ada rasa senang, tapi tidak ikut menjadi orang penting .
Juga ketika kami duduk dan berjalan berdampingan dengan MenPan pada waktu itu Brigjen. Pol. Taufik Effendi tidak membuat kami jadi melambung.
Ketika mengunjungi Sultan Hamengku Bowono X di kraton Yogyakarta, kami berdua di terima secara pribadi, tanpa protokoler. Undangan langsung kepada kami berdua
Tetapi hal ini sama sekali tidak merobah status kami .Begitu juga ketika mengunjungi menteri kesehatan Ibu Dr Siti Fadilla Supari
Ketika kami diknjungi Wali kota Bukittinggi Bapak Djufri. Bayangkan sewaktu suami merayakan Ultah di Hotel Mariani di Padang, dikunjungi oleh Wali kota Bukittinggi.