Tidak sedikit pria yang jadi korban.
Sering kita baca dikoran koran mengenai KDRT. Yang mana banyak kejadian pada wanita. Dimana wanita wanita tersebut tidak mau melapor. Karena bila melaporkan ke Polisi akan merusak nama keluarga. Resiko nya adalah terjadi perceraian.
Akibatnya banyak wanita korban KDRT memilih diam .Menahan penderitaan nya dan menganggap hal ini sudah nasibnya ..Apalagi kalau sebelum nikah tidak disetujui oleh orang tua tetapi dengan kemauan yang keras akhirnya jadi menikah dengan keyakinan suami akan baik pada dirinya.Namun setelah nikah ternyata suami suka main pukul saja .
Kemana mau mengadu ?
Kepada orang tua tak mungkin,kerena sebelum menikah sudah dilarang. Akhirnya karena sering dipukuli tetangga tidak sampai hati melapor ke polisi.Banyak kejadian KDRT yang disimpan saja oleh para wanita, karena berbagai pertimbangan.
Antara lain, kalau melaporkan dan diceraikan ,lalu dirinya mau kemana? Mau pulang kampung dan jadi bahan gossip? Akhirnya memilih jalan sunyi yakni diam dan menerima nasib.
Suami Korban KDRT?
Mungkin kedengarannya aneh,masa iya seorang laki laki bisa jadi korban kekerasan dalam rumah tangga?
Lain lagi KDRT dari pihak Isteri terhadap suami.Kami kenal baik dengan Arman(bukan nama sebenarnya) seorang makelar hasil bumi.Kalau lagi musim kopi Arman kerja sampai malam hari .
Dia mengumpulkan uang karena ingin membeli rumah dan warung buat isteri yang dicintainya. Kalau sudah jam 7 malam Arman belum pulang,isterinya sering menelepon kami: "Bu ,tanyo saketek,lai uda awak disinan? ala jam 7 malam alun pulang juo. Uda alun makan lai " (bu numpang tanya ada suami saya disitu?sudah jam 7 malam belum pulang dan belum makan ). Rasanya terharu atas perhatian yang begitu besar dari seorang isteri untuk suaminya.