Masih di Sumatera Utara.
Sejak masih tinggal di Padang, setiap libur panjang anak anak sekolah,kami mengunjungi berbagai kota di Sumatera Utara. Waktu itu kami sekeluarga menggunakan kendaraan pribadi. Suami yang mengemudikan kendaraan, walaupun perjalanan butuh waktu sekitar 20 jam. Selama di perjalanan,demi keselamatan, kami tidak nginap. Hanya berhenti makan dan ketoilet di rumah makan Padang. Disini kami dapatkan informasi tentang lokasi yang harus kami hindari. Diluar daerah, bertemu sesama orang Padang,bagaikan bertemu dengan keluarga sendiri. Kemudian Kami melanjutkan perjalanan.
Sayang sekali foto foto dengan camera yang masih pakai selusin klise , sudah lenyap semuanya.
Seingat saya, kami ke Danau Toba di pulau Samosir,Binjai.Brastagi,Rantau Prapat,Sibolga ,Padang Sidempuan dan sebagainya. Mohon maaf nama kota saya tulis tidak menurut alur.Karena hanya mengandalkan daya ingat.
Sejarah Singkat Masdjid Raya Al Mashun
Salah satu ikon kota Medan adalah Masjid Raya Medan atau dikenal juga dengan nama Masjid Raya Al Mashun, yang berada di ibu kota Sumatera Urara ini. Masjid megah yang dengan lampu lampu kristalnya diimpor dari Italia ini, dibangun pada tahun 1906 .Dan selesai selama tiga tahun.
Masjid yang mengadopsi gaya arsitektur khas Timur Tengah dan arsitektur gaya Spanyol, sehingga menghasilkan sebuah bangunan ,yang tidak hanya megah dan indah, tapi juga artistik. Bangunan ini juga merupakan kejayaan Suku Melayu di jaman itu.
Bertemu Tengku Idham Makmur
Kami bertemu dengan Tengku Idham Makmur, yang masih termasuk silsilah dari turunan Kraton . Menurut Tengku, ayahanda tercinta dan Uwak (paman),serta salah seorang kakak kandungnya, dimakamkan di dalam komplek Masjid Raya ini.
Pastilah namanya ada tercantum dalam sisilah kraton. Pak Tengku yang mengaku berusia 67 tahun ini, sangat rendah hati dan sangat supel dalam pergaulan. Dari beliau saya menggali sekilas tentang sejarah berdirinya dan eksistensi dari Masjid yang megah ini.