Lihat ke Halaman Asli

Roselina Tjiptadinata

TERVERIFIKASI

Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

Mengizinkan Anak Merantau

Diperbarui: 4 Juli 2022   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putra pertama diwisuda dok pribadi

Dalam usia 17 tahun

Pada waktu usaha  sudah mulai sukses, kami mulai memikirkan kelanjutan sekolah putra pertama kami.

Putra pertama kami minta izin melanjutkan kuliah dibidang komputer, yang pada waktu itu yang terbaik berada di Amerika  Walaupun sesungguhnya merupakan impian kami sebagai orang tua tapi ada semacam peperangan batin dalam diri, mengingat usianya baru 17 tahun. 

Setelah pertimbangan matang,  kami memberi izin putra kami  untuk melanjutkan studi disana. Ia yang menghubungi pihak University dan diterima di California state University Pada usia 17 tahun yaitu di tahun 1983 Kami  melepaskan putra pertama kami untuk melanjutkan studi ke Amerika .Irman berangkat sendirian. Dapat dibayangkan bagaimana rasanya perasaan kamj sebagai orang tua.  

Awal keberangkatan Irman, kami berdua kehilangan selera makan dan suasana hati yang tidak menentu.

Tidak Memanjakan 

Pada waktu itu belum ada yang namanya WA. Karena itu hubungan komunikasi hanya sesekali mengingat biaya international call sangat mahal. 

Walaupun sangat menyayangi Irman tapi kami berdua tidak ingin memanjakannya. Untuk memiliki mobil putra kami harus berusaha sendiri dengan memberi pelajaran private sore hatinya. Dengan private les ia mengumpulkan uang untuk membeli mobil bekas yang layak pakai.

Putra pertama kami lulus Magna cum laude di bidang komputer pada 13 Juni 1987 dalam usia 21 tahun dan berhak menyandang gelar Master of Computer Science. Kami ikut menghadiri acara wisuda di kota Chico Carlifornia dan tinggal sebulan disana.

foto dikota Chico/dok pribadi

Putra kedua Irwan 

Putra kedua kami dalam usia 16 tahun melanjutkan kuliah di jurusan  Aero space di Sacramento Amerika Yang  pada waktu itu usaha kami agak mundur sehingga putra kami harus menjadi penjual parfume untuk mencukupi biayanya disana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline