Agar seandainya suami berhalangan bisnis tetap jalan
Kebanyakan suami yang sukses dalam bisnis tidak mengajak isteri ikut berperan dalam berbisnis. Mungkin suami merasa isteri seharusnya tinggal dirumah mengurus anak anak dan keluarga saja. Tetapi ada juga yang berpikir sebaiknya mengajak isteri ikut berbisnis sama sama.
Setidaknya membantu sesuai dengan waktu dan kemampuan, sehingga bila diperlukan isteri juga bisa mengambil alih agar kelangsungan hidup perusahaan tidak terhenti.
Contoh kala dulu sewaktu bisnis suami mulai mendapat kesempatan berkembang ,saya diajak suami ikut menggelola bisnis sebagai bendahara dan komisaris perusahaan kami. Dimana suatu saat ketika suami jatuh sakit ,saya juga bisa melakukan transaksi penjualan untuk export ke Singapore melalui telpon.
Pada waktu itu masuk telpon dari Kungseng Company Singapore,minta harga kopi. Dan setelah komunikasi, sepakat menutup kontrak jual beli sebanyak 5 ton biji Kopi Robusta. Itulah pengalaman pertama saya melakukan trading dengan Buyer di luar negeri.
Demikian juga kalau ada tamu dari luar negeri mampir, kami sama sama mengajak tamu untuk makan dan berbincang bincang.
Sehingga saya tidak merasa ditinggal oleh suami . Kelak dalam kunjungan berikut mitra bisnis suami datang dengan didampingi isterinya.
Berbeda dengan teman yang isteri hanya dirumah saja.
Salah seorang teman saya,yang suaminya juga seorang pengusaha ,segala sesuatu diurus suami .Adik iparnya yang diangkat jadi bendahara perusahaan. Sehingga saat suaminya jatuh sakit , teman saya sama sekali tidak tahu mengenai usaha bisnis suaminya. karena mempercayakan semua pada adik iparnya Ketika terjadi musibah dimana suaminya meninggal, teman saya sama sekali tidak mengerti mengenai bisnis suami.
Semua diambil ahli oleh adiknya yang sudah biasa melakukan transaksi . Setelah beberapa tahun kemudian ternyata usaha suami bangkrut dan adiknya sudah membuka usaha sendiri.