Labuhan Bajo
Kami diajak ibu Anika untuk ke pulau Komodo. Karena memang belum pernah berkunjung kesana tentu saja ajakan tersebut kami terima dengan senang hati. Maka untuk ketiga kalinya ke Labuhan Bajo tapi kali ini kami merencanakan menuju pulau Komodo yang termasuk salah satu yang termasuk dari The New 7 Wonders of the world.
Dari Jakarta kami naik Pesawat Lion air menuju bandara EL Tari di Kupang. Dari ketinggian sesaat sebelum pesawat landing tampak pohon Palm yang mendominasi pemandangan. Pesawat landing dengan mulus di Eltari Begitu para penumpang diizinkan turun dan kami memasuki ruang kedatangan ternyata sudah ditunggu pak Markus Tunggal
Sebelum istirahat di hotel kami diajak makan di Rumah Makan Sederhana. Usai makan kami diantarkan ke hotel dan menginap di hotel Pantai Timor. Kami memilih hotel ini karena lokasinya berhadapan dengan laut.
Menuju Labuan Bajo
Keesokan paginya kami yaitu Pak Markus Tunggal, Ibu Anika dan saya serta suami berangkat dengan mobil pak Markus ke Bandara El Tari. Dari El Tari kami hanya bertugas yakni saya dan suami serta ibu Anika menumpang pesawat Wing Foker menuju ke Labuan Bajo.
Pesawat ini masih menggunakan baling baling dengan 12 orang penumpang. Karena Bandara di Labuan Bajo hanya bisa mendarat pesawat kecil. Menumpang pesawat terasa banget goncangannya tapi bagi kami berdua sama sekali tidak ada masalah karena sudah terbiasa mengalami hal semacam ini .
Sesampai di Labuhan Bajo kami menuju pantai mencari speed boat yang bisa kami sewa untuk ke pulau Komodo. Ternyata tidak ada boat di sana yang ada boat kepunyaan Polisi. Kami meminta untuk diantarkan kepulau Komodo. Dengan 3 juta baru terjadi persetujuan untuk menuju pulau Komodo.