Orang tua hanya memberi nasihat bila diminta
Biasanya sebagai orang tua kita selalu memberi nasihat nasihat yang baik kepada anak anak kita. Sewaktu mereka masih sekolah dan juga ketika mereka kuliah kita selalu memberi nasihat nasihat agar anak bisa hidup dengan benar. Karena anak anak yang tidak pernah diberi nasihat akan hidup semaunya saja. Tanpa memperdulikan lingkungan hidupnya.
Dan yang tak kalah pentingnya sebagai orang tua tidak hanya bisa membanjiri anak anak dengan petata petiti tetapi memberikan contoh teladan pada anak anak. Karena bagi anak anak satu contoh teladan akan direkam dalam memorinya ketimbang hujan nasihat.
Sebagai contoh bila ingin anak anak tidak merokok maka orang tua jangan pernah merokok. Dan bila ingin anak selalu sopan maka orang tua jangan pernah mengeluarkan kata kata kasar dan kotor
Sesudah anak berkeluarga
Kemudian sesudah anak kita berkeluarga kita tidak lagi memberi nasihat pada anak. Mereka sudah bisa mengatur keluarga mereka sendiri. Kita baru memberi nasihat bila diminta atau dalam hal yang sifatnya emergency dan dapat membahayakan diri mereka dan orang lain.
Pernah kejadian keluarga yang dibiayai oleh orang tuanya sehingga merasa berhak mencampuri urusan keluarga anaknya. Memberi nasihat untuk anak cucu mereka. Mencampuri urusan anak anak mereka yang mengakibatkan keretakan rumah tangga tersebut dan berakhir dengan perceraian.
Menjadi orang tua yang bijak kita harus tahu kapan bisa memberi nasihat dan kapan jangan memberi nasihat. Karena nasihat kita belum tentu sesuai dengan kondisi dan situasi yang sedang mereka hadapi.
Kesimpulan:
Sebagai orang tua kita tidak dilihat berdasarkan umur saja, tetapi kematangan sikap mental dalam menjalani hidup. Janganlah sampai kita menjadi orang ketiga atau menjadi hakim dalam keluarga anak kita. Karena hal tersebut akan mengakibatkan terciptanya rasa tidak nyaman dalam kehidupan pribadi anak anak kita.