Lihat ke Halaman Asli

Roselina Tjiptadinata

TERVERIFIKASI

Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

Bila Anak-Anak Sudah Berkeluarga

Diperbarui: 23 Maret 2022   04:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto dokumen pribadi

Orang tua hanya memberi nasihat bila diminta

Biasanya sebagai orang tua kita selalu memberi nasihat nasihat yang baik kepada anak anak kita. Sewaktu mereka masih sekolah dan juga ketika mereka kuliah kita selalu memberi nasihat nasihat agar anak bisa hidup dengan benar. Karena anak anak yang tidak pernah diberi nasihat akan hidup semaunya saja. Tanpa memperdulikan lingkungan hidupnya. 

Dan yang  tak kalah pentingnya  sebagai orang tua tidak hanya bisa  membanjiri anak anak dengan petata petiti tetapi memberikan contoh teladan pada anak anak. Karena bagi anak anak satu contoh teladan akan direkam dalam memorinya ketimbang hujan nasihat.

Sebagai contoh bila ingin anak anak tidak merokok maka orang tua jangan pernah merokok. Dan bila ingin anak selalu sopan maka orang tua jangan pernah mengeluarkan kata kata kasar dan kotor  

Sesudah anak berkeluarga 

Kemudian sesudah anak kita berkeluarga kita tidak lagi memberi nasihat pada anak. Mereka sudah bisa mengatur keluarga mereka sendiri. Kita baru memberi nasihat bila diminta atau dalam hal yang sifatnya emergency dan dapat membahayakan diri mereka dan orang lain.

Pernah kejadian keluarga yang dibiayai oleh orang tuanya sehingga merasa berhak mencampuri urusan keluarga anaknya. Memberi nasihat untuk anak cucu mereka. Mencampuri urusan anak anak mereka yang mengakibatkan keretakan rumah tangga tersebut dan berakhir dengan  perceraian.

Menjadi orang tua yang bijak kita harus tahu kapan bisa memberi nasihat dan kapan jangan memberi nasihat. Karena nasihat kita belum tentu sesuai dengan kondisi dan situasi yang sedang mereka hadapi.

Kesimpulan:

Sebagai orang tua kita tidak dilihat berdasarkan umur saja, tetapi kematangan sikap mental  dalam menjalani hidup. Janganlah sampai  kita menjadi orang ketiga atau menjadi hakim dalam keluarga anak kita. Karena hal tersebut akan mengakibatkan terciptanya rasa tidak nyaman dalam kehidupan pribadi anak anak kita. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline