bersama putra putri sewaktu masih kecil, dok pribadi
Sewaktu mulai berumah tangga, terasa kehidupan yang dijalani tetiba mengalami perubahan total. Walaupun sudah mempersiapkan mental secara maksimal, tetapi tak urung ada rasa gamang menjalani hidup yang serba baru. Biasanya bebas merdeka bagaikan seekor burung terbang di angkasa, tetiba untuk ke rumah tetangga yang jaraknya hanya selangkah harus memberi tahu pasangan hidup. Baru sadar bahwa janji pernikahan yang diucapkan dengan suara lantang ternyata kini diuji.
Kami juga mengalami hal hal tersebut. Ketika kami mulai membangun usaha dan mulai lancar kami disibukan oleh pekerjaan yang mana menyita waktu kami sehingga perhatian pada keluarga agak sedikit tersingkirkan. Kami berusaha sebaik mungkin dengan mendekati anak-anak.
Di mana pada malam hari kami makan bersama dengan anak-anak Terkadang mengajak anak-anak ke pantai sambil berbincang-bincang tentang apa yang mereka butuhkan.
Piknik dengan ibu, nenek, dan putra pertama, dok pribadi
Setiap minggu kami membawa anak anak kami berlibur di Bukittinggi hanya untuk makan bersama dan menikmati pemandangan. Terkadang kami singgah makan sate Padang di Padang Panjang menjelang perjalanan ke Bukittinggi.
Keluarga memerlukan refreshing bersama supaya hubungan antara kami sebagai orang tua dan anak anak tidak ada jarak.
Setahun sekali kami berlibur ke Brastagi. Perjalanan yang cukup jauh dari Padang ke Brastagi dengan mobil pribadi kami tempuh. Suami mengemudikan kendaraan agar selama hampir 20 jam perjalanan sungguh merupakan "family time". Singgah di beberapa tempat untuk beli buahan atau makan siang, sekaligus agar ada waktu bagi suami untuk beristirahat.
Begitulah kehidupan yang kami jalani, sesibuk apapun tetap ada waktu untuk keluarga.