Berkat Saran Teman Teman di Kompasiana
Walaupun sesungguhnya sudah lama terdaftar di Kompasiana, tapi baru belakangan ini yaitu 2 tahun terakhir saya fokus menulis di Kompasiana. Mengingat saya sudah mengurangi aktivitas di organisasi yang bergerak dibidang tekhnik terapi diri dengan memanfaatkan energi alam . Sebelumnya, walaupun sudah pensiun dari pekerjaan dibidang bisnis tapi kami berdua masih aktif dalam mengajarkan tekhnik terapi bioenergy secara online . Kini kami berdua sudah mengurangi aktivitas dibidang ini sehingga dapat fokus menulis
Setiap Senin sampai Jumat saya menayangkan artikel saya . Karena saya tidak paham tentang puisi dan cerpen serta tidak ingin terlibat dalam masalah politik ,maka saya fokus menulis tentang cuplikan perjalanan hidup kami mengelilingi dunia .
Storytelling
Menulis tentang cuplikan perjalanan hidup tidak harus cari ide begini begitu Cukup menuangkannya dalam bentuk tulisan Karena itu saya membuat seri perjalanan tersebut. Saya berterima kasih karena teman teman di Kompasiana menanggapi secara positif . Komentar yang saya terima sungguh sangat menyejukan hati.
Banyak masukkan yang menyarankan saya membukukan kisah ini.Setelah saya rundingkan dengan suami maka diputuskan membuat buku perjalanan ini sebagai kenangan pribadi
Rencana penerbitan
Awalnya saya hanya ingin membuat satu buku tetapi menurut penerbit terlalu tebal sebaiknya dijadikan dua Jilid saja. Maka kesepakatanpun terjalin dengan penerbit yang sekaligus mengedit tulisan saya yaitu mas Ikhwanul Halim yang juga adalah seorang sahabat Kompasianer
Saya ingin buku tersebut berwarna karena akan lebih berkesan dari pada hitam putih saja. Tempat tempat wisata dimana kami kunjungi akan kelihatan sesuai dengan yang sebenarnya.Walaupun saya tidak begitu ahli dalam mengambil foto.
Perjumpaan Dengan Sanak famili.
Perjalanan keluar negeri yang mengisahkan perjumpaan dengan sanak saudara yang telah lama tak jumpa. Sudah 50 tahun lebih semenjak saya duduk di kelas 3 SMP .