Kata Sambutan C.E O . K. merupakan apresiasi yang tak ternilai bagi saya.
MENEBAR MAKNA BAIK
Setiap kali saya bertemu Bu Roselina dan Sang suami Pak Tjiptadinata di berbagai kesempatan, beliau tidak pernah alpa untuk menceritakan perjalanan hidupnya yang seperti roller coaster, seakan ingin memberikan pelajaran kepada saya bahwa hidup itu dinamis dan selalu dipenuhi ketidakpastiian.
Mulai dari cerita suka cita hingga duka lara, beliau punya semua. Dan, itulah yang membuat Bu Roselina tegar dan semangat menjalani lika-liku hidup. Dan, semua kisah tersebut kini tersusun rapi di dalam sebuah buku yang berjudul “Menuai Apa yang Kami Tabur” ini.
Meskipun terdapat lebih dari 70 cerita yang menjadi subjudul di dalamnya, buku karya Bu Roselina--atau biasa saya memanggilnya Bu Ros--yang kalian pegang ini bukan hanya sekadar sekumpulan tulisan yang pernah didokumentasikan di blog sosial Kompasiana lalu dibukukan, tetapi setiap cerita yang dibagikan sarat akan makna baik.
Saya tidaklah sedang menyanjung Bu Ros yang menurut saya extraordinary person ini. Di usia senjanya, beliau seperti gadis yang tengah rajin-rajinnya menuliskan catatan harian pada buku diary tentang apa yang dialami dan dirasa, atau sekadar menuliskan impian-impiannya.
Semangatnya dalam berbagi sudah teruji dan terbukti sejak beliau bergabung dengan Kompasiana pada tahun 2013 silam. Hingga buku ini diterbitkan, tercatat lebih dari 900 artikel dengan total keterbacaan hampir menyentuh angka 1 juta pembaca sudah terpatri di laman profil akun Roselina Tjiptadinata.
Saya sangat menyarankan ketika Anda membaca buku ini untuk tidak terlalu terburu-buru. Cermati tiap diksi dan alur dalam tiap ceritanya. Meskipun dikemas dengan catatan traveling, saya mendapati banyak makna baik yang tersirat. Yang dapat membuat Anda semakin bersemangat dalam hal apapun terutama dalam berumah tangga.
Terima kasih atas makna baik yang ditebar dalam buku ini, Bu Roselina
Nurulloh
Chief Operating Officer Kompasiana