Memetik pelajaran berharga
Sebuah pelajaran berharga tidak harus berasal dari peristiwa besar . Bisa jadi dari hal kecil dan tampak sepele .Suatu hari sekitar jam 5.00 sore, kami baru pulang mengantar cucu kami ke tempat latihan Gymnastic . Sebelum sampai rumah kami melewati mall dan singgah disalah satu toko roti. Karena sudah lama juga kami tidak makan roti.
Rencana mau membeli roti kismis. Setibanya disana ,saya ambil satu batang roti kismis dan saya minta salah seorang karyawannya ,yakni seorang remaja putri belasan tahun untuk memotong roti tersebut. Disini rata rata yang bekerja di toko roti adalah para Pelajar . Mereka resmi diizinkan bekerja maksimal 20 jam seminggu. Cucu cucu kami juga semuanya bekerja. Hal ini untuk mempersiapkan mereka agar mampu hidup mandiri dan kelak bila sudah lulus ,menjadi sarjana siap pakai
Tidak mau menerima uang
Setelah siap dipotong dan dibungkus rapi remaja puteri ini mengembalikan roti pada saya Lalu saya memberi uang 10 dolar untuk membayar roti tersebut .Tapi ternyata gadis ini tidak mau menerima uang saya Ia tersenyum sambil berkata:"It's free .nothing to pay."
"Are you sure?" kata suami . Dan dengan wajah meyakinkan gadis ini menggangguk dan berkata:" Sure "
Menurutnya kalau kas sudah tutup berarti toko sudah tutup Tidak boleh lagi ada penjualan .Semua sisa roti akan diberikan kepada siapa yang mau atau diantarkan ke second hand shop secara gratis. Rasanya aneh mendengarkan penjelasan ini ,tapi katanya ini memang aturan .
Sementara itu sepasang suami isteri yang berdiri disamping saya juga ingin membeli roti,suaminya membatalkan niat mereka.Si isteri bertanya pada suaminya kenapa tidak jadi beli roti ?Kata suaminya :"Kita punya uang cukup untuk membeli kenapa harus menerima yang gratis? Biarlah orang yang membutuhkan dan tak punya uang mengambil roti tersebut.Rupanya dia mendengar kata pelayan kepada kami .
Ternyata mereka punya prinsip hidup yang berbeda dengan kita. Yakni :"Kalau bisa beli kenapa mau yang gratis? Biarkan orang yang lebih membutuhkan yang mengambil"
Renungan
Kami kembali kerumah sambil merenungkan percakapan antara suami isteri tadi yang kebetulan kami dengar Benar juga kalau kita bisa beli kenapa mesti ambil yang gratis?